Hari Ini dalam Sejarah
Hari Ini dalam Sejarah: Hari Layang-layang Internasional 14 Januari
Hari Layang-layang Internasional memperingati transisi dari musim dingin ke musim panas, serta panen tanaman musim dingin yang akan datang.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Hari Layang-layang Internasional diperingati pada 14 Januari setiap tahun.
Biasanya peringatan Hari Layang-layang Internasional ini dirayakan dengan festival layang-layang internasional.
Festival Layang-layang Internasional 2024 akan dilaksanakan di Gujarat India.
Dikutip dari National Today, Hari Layang-layang Internasional memperingati transisi dari musim dingin ke musim panas, serta panen tanaman musim dingin yang akan datang.
Layang-layang yang dikaitkan dengan perayaan melambangkan roh para dewa yang terbangun dari tidur musim dingin mereka.
Dalam bahasa Hindi, festival ini dikenal dengan nama Uttarayan, sedangkan di daerah lain di India dikenal dengan nama Makar Sankranti.
Baca juga: 110 Layang-Layang Diterbangkan di Toraja, Ini Sejarahnya di Indonesia dan Toraja
Secara umum, layang-layang sederhana terbuat dari kertas warna-warni yang ringan dengan rangka bambu.
Garis layang-layang sering kali dilapisi dengan campuran beras dan pecahan kaca untuk membantu 'pertarungan layang-layang'.
Festival Layang-layang Internasional ini pertama kali diadakan pada 14 Januari 1989.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Tritura 10 Januari
Dalam penyelenggaraan Festival Layang-layang Internasional, penerbang layang-layang akan berusaha memotong tali layang-layang penerbang layang-layang lainnya.
Saat festival ini berlangsung, langit akan dipenuhi layang-layang dan bahkan biasanya ada akrobat.
Kemudian pada malam hari, layang-layang bercahaya yang dikenal sebagai 'tukkal' akan memeriahkan langit ditambah dengan pesta kembang api.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Tragedi Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Berdasarkan penelitian Wolfgang, seorang penggemar dan ahli layang-layang kelas dunia dari Jerman menyatakan bahwa Kagati Korope adalah layang-layang pertama di dunia.
Layang-layang ini diperkirakan berusianya sekitar 4.000 tahun.
Kaghati Kolope adalah layang-layang tradisional yang terbuat dari daun.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Jamu di Indonesia Hingga Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Layang-layang berasal dari Pulau Muna di Sulawesi Tenggara.
Pada 1997, pesona dan keindahan layang-layang dari tenggara Sulawesi ini muncul pada Festival Layang-layang Internasional yang diadakan di Prancis.
Bahkan, menjadi perbincangan hangat para pecinta layang-layang.
(*)
Hari Ini dalam Sejarah: Hari Pahlawan 10 November, Mengenang Semangat Juang Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Hari Ini dalam Sejarah: Mengapa Sumpah Pemuda Diperingati Setiap 28 Oktober di Indonesia |
![]() |
---|
Hari Ini dalam Sejarah: Hari Santri Nasional 22 Oktober |
![]() |
---|
Hari Anak Perempuan Sedunia 2024: Tema dan Sejarahnya |
![]() |
---|
Kisah Mayor Imam Subagjo, Perwira Angkatan Udara yang Didakwa Sembunyikan Njoto Usai G30S PKI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.