Camat Rantepao Mengundurkan Diri
Tanggapi Mundurnya Camat Rantepao, Bupati Ombas: Apapun Beritanya Saya Makin Terkenal
Dalam arahan saat apel gabungan di Lapangan Bakti, Ombas mengaku tidak peduli dengan pemberitaan tentang dirinya.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
“Dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Camat Rantepao. Adapun alasan pengunduran diri saya dikarenakan prinsip hidup serta saya sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja saya saat ini, yang dimana saya sudah berusaha untuk totalitas dalam bekerja selama ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa adanya paksaan dari pihak manapun."
Informasi diperoleh tribuntoraja.com dari seorang ASN Pemkab Toraja Utara menyebutkan bahwa Jeniaty mengundurkan diri sebagai Camat Rantepao karena dipermalukan oleh Ombas-sapaan Yohanis Bassang, saat Apel Gabungan di Lapangan Bakti, Rantepao, Senin (11/12/2023).
"Setahu saya karena Camat Rantepao merasa dipermalukan saat apel," ucapnya ASN yang minta namanya dirahasiakan saat dihubungi via telepon.
"Itu Lapangan Bakti kan masih masuk wilayah Ba'lele. Nah, wilayah Ba'lele' itu kampungnya Bu Camat. Jadi dia merasa telah dipermalukan di kampungnya sendiri. Tadi saya lihat ramai komentar di media sosial, warga Ba'lele tidak terima Camat Rantepao dihina oleh bupati," tuturnya.
Salah satu Kepala Seksi di jajaran Pemkab Toraja Utara berinisia JG mengatakan bahwa Ombas marah-marah ke Camat Rantepao diduga karena persoalan payung.
"Kemungkinan perkara saat apel gabungan, dimana Camat Rantepao tersinggung dengan perkataan Bupati Toraja Utara, Yohannis Bassang," ucapnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (14/12/2023) sore.
Ia menjabarkan bahwa di tengah-tengah apel gabungan, Bupati Toraja Utara meminta penjelasan tentang progres penjualan payung untuk Natal Pemkab Toraja Utara.
Sebelumnya memang ASN disarankan untuk membeli payung demi pendanaan perayaan Natal Pemda Toraja Utara. Payung tersebut dijual Rp 100 ribu per buah.
"Saat itu, Pak Bupati mempertanyakan sudah sampai mana progress penjualan payung tersebut," katanya.
Camat Rantepao lalu mendatangi Bupati di samping podium dengan maksud ingin menjelaskan mengenai hal tersebut.
Disitulah Ombas-sapaan Yohanis Bassang, diduga marah-marah dan mengusir Camat Rantepao. Tidak hanya itu, diduga Ombas sempat berkata kasar ke Camat Rantepao.
"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.
Dikonfirmasi terpisah, Sekda Toraja Utara, Salvius Passang, mengaku sudah mendengar polemik Camat Rantepao tersebut.
Ia mengaku belum menerima surat pengunduran diri Jeny.
Senin Pagi, Jeniaty Rike Ekawaty Tidak Terlihat di Kantor Kecamatan Rantepao |
![]() |
---|
Apel Gabungan Senin Pagi: Camat Rantepao Tak Terlihat, Ombas Curhat Tentang Paduan Suara |
![]() |
---|
Ini Penampakan Payung Rp 100 Ribu yang Diduga Bikin Bupati Toraja Utara Marah ke Camat Rantepao |
![]() |
---|
Demi Harga Diri, Rumpun Tongkonan Banua Sura' Limbong Ba'lele Dukung Camat Rantepao Mundur |
![]() |
---|
Jejak Karir Jeniaty Rike Ekawaty, dari Kabag Hingga Camat Rantepao. Segini Hartanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.