Perang Israel Palestina

Menteri Israel Ancam Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Rusia Murka

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova hari Kamis, (9/11/2023) mengatakan pernyataan Menteri Israel Amichai Eliyahu kepada media Israel..

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TASS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Rusia pada hari Kamis, (9/11/2023) mengecam pernyataan provokatif dan sangat tidak dapat diterima baru-baru ini oleh pejabat tinggi Israel tentang kemungkinan serangan nuklir terhadap Jalur Gaza, yang secara jelas mengkonfirmasi bahwa Israel punya senjata nuklir. 

"Masalah penciptaan zona bebas senjata pemusnah massal dan sarana pengirimannya di Timur Tengah semakin mendesak dan mendesak. Kemajuan dalam hal ini, perlu diingat, secara sistematis 'dibatalkan' oleh Israel dengan dukungan aktif dan bimbingan Amerika Serikat," katanya.

Eliyahu, seorang anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit, mengatakan kepada media Israel hari Minggu bahwa menjatuhkan "bom nuklir" di Jalur Gaza adalah "sebuah pilihan." Israel lama menolak mengakui secara publik apakah mereka punya senjata nuklir.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menjauhi pernyataan tersebut dan, menurut laporan media, menangguhkan Eliyahu dari pertemuan Kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.

 

Baca juga: Menteri Spanyol Serukan Ajak Negara-negara Hubungan Diplomatik dengan Israel

 

Pasca Agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, jumlah kematian akibat dibunuh Israel melonjak menjadi paling sedikit 10.966 warga sipil, dengan lebih dari 28.500 individu terluka, demikian yang diumumkan Kementerian Kesehatan dalam pembaruan pada kamis malam, (9/11/2023).

Dalam pernyataannya, Kementerian kesehatan Palestina di Gaza menyatakan jumlah kematian akibat dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang.

Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat.

 

Baca juga: Kemlu Bantah Tuduhan Israel yang Sebut RS Indonesia Lindungi Terowongan Hamas

 

Pada tanggal 29 Oktober, kata kementerian, dilaporkan bahwa sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan.

Dari 35 rumah sakit di Gaza, 18 saat ini tidak beroperasi karena kampanye pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved