Entaskan Stunting
2.624 Balita di Tana Toraja Kurang Gizi Kronis
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang
Penulis: Adenin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Sebanyak 2.624 balita di Kabupaten Tana Toraja mengalami stunting.
Jumlah ini hasil pendataan bulan Januari hingga November 2023.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak di bawah standar.
Data itu dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Tana Toraja, Polina Ranteallo saat disambangi di kantornya, Jl Nusantara Nomor 10, Kelurahan Bombongan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Rabu (8/11/2023) siang.
“Kalau tahun 2023, sampai dengan bulan ini (November), kasus stunting yang kami tangani ada 2.624 kasus atau 16,4 persen dari 16 ribu balita yang kita ukur,” ujar Polina.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2022, sebanyak 2.887 atau 16,43 persen dari jumlah balita.
“Jika menggunakan aplikasi e-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), sampai November 2023, menurun 263 kasus, atau 0,03 persen dari tahun kemarin (2022),” lanjut Polina.
Persentase tersebut lebih rendah dari target capaian nasional, dimana target penurunan stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Angka tersebut, tersebut menurut Polina, hanya dari aplikasi e-PPGBM.
Sementara untuk Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Tana Toraja pada tahun 2022 melebihi target nasional.
“Kalau dari aplikasi (e-PPGBM) di bawah target. Tapi kalau dari SSGI, tahun 2022 sudah diatasnya (target nasional),” tutup Polina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.