Remaja Perempuan Meninggal Dunia usai Dianiaya Polisi Moral Iran Karena Tak Pakai Hijab

Seperti diungkapkan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Iran, Geravand yang berusia 16 tahun dilarikan ke rumah sakit dengan cedera kepala karena...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Hengaw via Middle East Eye
Foto yang dirilis Hengaw Organization for Human Rights disebut menunjukkan Armita Garawand, anak perempuan Iran berusia 16 tahun yang terbaring koma di rumah sakit usai diduga dihajar polisi moral. Terkini, gadis bernama Armita Geravand itu dinyatakan mati otak, meski usaha untuk menyelamatkannya telah dilakukan. 

“Permintaan ini berujung pada pertengkaran dengan petugas polisi moral yang menyerang Geravand secara fisik,” kata Shekhi.

“Ia terdorong, dan kemudian menyebabkannya terjatuh,” tambahnya.

Sedangkan otoritas Iran membantah hal tersebut, mengatakan Geravand dirawat di rumah sakit karena tekanan darah rendah.

 

Baca juga: Orangtua Bintang Liverpool, Luiz Diaz Jadi Korban Penculikan

 

Sementara itu, keluarga dan teman Geravand mengamini bantahan tersebut, meski tak jelas apakah mereka dipaksa melakukannya.

Sebelumnya, ada sosok Mahsa Amini, yang tewas pada tahun lalu karena tuduhan penyiksaan yang dilakukan polisi moral Iran.

Hal itu yang kemudian menyebabkan demonstrasi yang meluas di Iran.

 

Baca juga: Aktor Sekaligus Pemeran Chandler di Serial Friends, Matthew Perry Meninggal Dunia

 

Bukannya melunak, Iran malah semakin keras dengan parlemen negara itu pada September meloloskan Undang-Undang (UU) Hijab, dengan keharusan untuk mengenakannya.

Pelanggar UU tersebut akan dipenjara selama 10 tahun.

Ironisnya, UU itu dikeluarkan di tengah protes massal pada peringatan setahun kematian Mahsa Amini.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved