Menkeu Sri Mulyani Ungkap Penyebab Harga Minyak Mentah Merangkak Naik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat mengutarakan kekhawatiran meluasnya perang Israel-Hamas, yang akan mendongkrak harga minyak.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, dampak perang Israel-Hamas mulai dirasakan dunia, dengan kenaikan harga minyak mentah.

Ia menyampaikan, saat Rusia menyerang Ukraina pada 2022, harga minyak sempat meroket menembus level 128 dollar AS per barel.

Sebelum perang Rusia-Ukraina, harga minyak di level 60-70 dollar AS per barel.

 

 

Harga minyak pun kembali turun setelah perang tersebut berjalan beberapa lama.

Tapi sekarang harga minyak kembali naik jadi 90 dollar AS per barel.

“Dengan adanya perang di Palestina itu zona middle east adalah zona produksi minyak minyak dan gas terbesar dunia, gejolaknya sudah mulai terefleksi. Sesudah harga minyak turun, sempat USD80-an lagi, sekarang melonjak dan menembus USD90. Ini level bukan hanya suplai demand, tapi psikologi karena perang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

 

Baca juga: PUPR Disebut Guyur Proyek ke Solo, Menteri Basuki: Tidak Ada yang Namanya Prioritas

 

Naiknya harga minyak dunia tentu akan berpengaruh pada Indonesia.

Lantaran Indonesia masih mengimpor minyak mentah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat mengutarakan kekhawatiran meluasnya perang Israel-Hamas, yang akan mendongkrak harga minyak.

 

Baca juga: Menkeu: Bansos Beras Diperpanjang hingga Desember

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved