Logistik Pemilu Toraja
10 Bilik Suara yang Tiba di KPU Tana Toraja Rusak, Berthy: Basah
Menurut Berthy, KPU Tana Toraja memesan 3.256 buah bilik suara yang akan disebar ke 814 tempat pemungutan suara (TPS) di 19 kecamatan.
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Toraja menerima logistik Pemilu 2024 tahap pertama berupa bilik suara di gudang Hotel Puri Artha, Jalan Pongtiku Nomor 114, Kota Makale, Tana Toraja, Selasa (24/10/2023) siang Wita.
Penerimaan logistik disaksikan Ketua KPU Tana Toraja, Berthy Paluangan; Ketua Bawaslu Tana Toraja, Elis Bua Mangesa; perwakilan Kejaksaan Negeri Tana Toraja, serta diawasi aparat TNI/Polri.
Logistik dibawa dua buah mobil truk ekspedisi berwarna kuning. Truk pertama bernomor polisi DD 8099 LY dan disusul truk kedua dengan nomor polisi DP 8709 JB.
“Alhamdulillah, Puji Tuhan, hari ini selasa 24 Oktober 2023, tepatnya pukul 11.45 Wita bertempat di gudang penyimpanan logistik milik Hotel Puri Artha, bahwa logistik Pemilu telah diantar,” ucap Berthy kepada Tribun Toraja di lokasi.
Menurut Berthy, KPU Tana Toraja memesan 3.256 buah bilik suara.
Bilik suara ini nantinya akan disebar dke 814 tempat pemungutan suara (TPS). Berthy mengatakan, tiap TPS akan mendapatkan 4 bilik suara.
Kendati demikian, hanya 3.254 buah yang diterima untuk hari ini. Terdapat 10 lembar bilik suara yang rusak akibat basah.
“Kami pesan seharusnya 3.256 biji. Tapi setelah perhitungan, kami menerima sebanyak 3.254. Berarti ada dua kekurangan dua buah,” Kata Berthy.
“Dan juga ada 10 yang dalam kondisi rusak, karena basah,” imbuhnya.
Diketahui, bilik suara ini dari bahan karton berwarna putih. Nantinya, lembar kartin ini akan dirakit sesuai lipatannya membentuk bilik suara.
Karena terbuat dari karton, saat basah otomatis akan rusak.
Logistik Pemilu yang rusak tanggungjawab penyedia.
Terkait kekurangan dan kerusakan logistik pemilu tersebut, Berthy menyerahkan sepenuhnya kepada pihak penyedia berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan dalam aplikasi Sistem Informasi Logistik (Silok).
“Ya tentunya ini konsekuensi dan tanggungjawab penyedia, jadi ini nanti akan kami laporkan melalui aplikasi Silok,” tuturnya.
“Pihak ekspedisi sudah liat juga sudah lihat barang yang rusak. Nanti akan dikirim kembali ke sana, dan pihak sekretariat yang akan memproses bagaimana barang itu bisa sampai,” papar Berthy.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/24102023_Bilik_Suara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.