Pendeta Meninggal Kecelakaan
Sosok Pdt Yahya Boong di Mata Sang Anak: Disiplin dan Tegas!
Ryan menyebutkan ayahnya adalah sosok yang tegas dan disiplin, memiliki sifat sangat baik dan tulus dalam memimpin keluarga serta jemaat.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Pendeta Yahya Boong meninggal dalam kecelakaan di Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (18/10/2023) malam.
Mantan Ketua Ketua II BPS Gereja Toraja ini mengalami kecelakaan saat dalam perjalana dari Rantepao, Toraja Utara, ke Kota Palopo.
Mobilnya masuk jurang sedalam 20 meter di dekat kantor Lurah Battang.
Kepergian Pendeta Yahya merupakan luka mendalam bagi anaknya, Ryan Boong.
"Semua keluarga kaget dan tidak menyangkan bisa terjadi," ucap Ryan kepada Tribun Toraja, Kamis (19/10/2023).
Ryan mengatakan, ayahnya adalah seorang yang sangat tegas dan disiplin.
"Satu yang pasti, sosok ayah di mata saya sangat disiplin dan tegas," ucapnya.
Ryan mengaku banyak belajar dari karakte dan sifat ayahnya.
"Selain itu, ayah sangat baik dan tulus dalam memimpin keluarga dan juga saat melayani umat," tuturnya.
Jenazah Pdt Yahya Boong rencananya akan dimakamkan di Kota Palopo, pekan depan.
"Jika Tuhan Berkehendak rencana akan dimakamkan di Kota Palopo hari Selasa, 23 Oktober 2023," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pdt Yahya Boong yang akrab disapa Papa Cici dan istrinya berangkat dari Kota Rantepao ke Kota Palopo, pada Rabu (18/10/2023) petang.
Papa Cici mengemudi mobilnya Toyota Rush berwarna merah. Kondisi saat itu sedang hujan.
Di sekitar Kilometer 14 Kelurahan Battang, tidak jauh dari kantor lurah Battang, Pdt Yahya Boong menepikan kendaraannya untuk memberikan jalan kepada kendaraan di belakangnya.
Karena kondisi jalan agak gelap, ditambah hujan, sehingga mengganggu penglihatan. Ini juga yang membuat Pdt Yahya tidak menyadari mobilnya terlalu ke kiri dan tidak melihat ada lubang di depan.
Jadinya, mobil dikendarai Papa Cici terjerembab meluncur ke jurang di sebelah kiri.
Menurut keterangan Lurah Battang, Rahman, mobil yang dikendarai Pdt Yahya Boong bersama istrinya jatuh ke jurang sedalam 20 meter.
"Dari penuturan istrinya, saat itu Pak Pendeta ingin memberikan jalan kepada kendaraan di belakangnya. Namun, ia terlalu menepi sehingga mobil jatuh ke jurang di sisi kiri jalan," kata Lurah Battang, Rahman.
Rahman mengatakan, warga yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan upaya evakuasi dengan cara sederhana.
Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena medan yang berat dan terjal, ditambah licin karena hujan.
Ia menjelaskan, mereka harus bolak balik untuk menyelamatkan korban kecelakaan. Warga pertama kali menyelamatkan istri Pendeta Yahya.
"Saat itu beliau masih dalam mobil dalam kondisi sadar. Ia selamat," ucap Rahman.
Istri Pendeta Yahya lalu dibawa ke RS Bintang Laut untuk mendapat penanganan medis.
"Kami turun lagi mengevakuasi pak pendeta. Korban dalam keadaan dihimpit mobil,” tambahnya.
Tubuh Pendeta Yahya Boong berhasil dievakuasi namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah Pendeta Yahya lalu dibawa ke RS Bintang Laut Palopo.
Ketua BPS Gereja Toraja: Pdt Yahya Boong Pelayan Tuhan Yang Sabar |
![]() |
---|
Kecelakaan Tewaskan Pendeta Yahya Boong, Lurah Battang: Jatuh ke Jurang Sedalam 20 Meter |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakan yang Menewaskan Pdt Yahya Boong, Mobil Berguling Masuk Jurang di Battang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Lakalantas di Palopo, Pendeta Gereja Toraja Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.