Korupsi Kementan

Hari Ini Diperiksa KPK, Mantan Mentan SYL yang Lantik Bupati Pertama Toraja Utara

Tahun pertama menjabat Gubernur Sulsel, Kabupaten Toraja Utara dimekarkan dari kabupaten induk, Tana Toraja.

Editor: Imam Wahyudi
kompas.com
Syahrul Yasin Limpo 

TRIBUNTORAJA.COM - Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dijadwalkan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (11/10/23) hari ini.

SYL diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Sebelum menjabat Menteri Pertanian, SYL adalah Gubernur Sulsel dua periode (2008–2013 dan 2013- 2018).

Tahun pertama SYL menjabat Gubernur Sulsel, Kabupaten Toraja Utara dimekarkan dari kabupaten induk, Tana Toraja.

Melansir sulselprov.go.id, Kabupaten Toraja Utara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja.

Caretaker Bupati Toraja Utara pertama adalah Drs Y.S Dalipang yang dilantik oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 26 November 2008 di lapangan Bakti Rantepao.

Namun, karena Dalipang kemudian ikut mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pertama Kabupaten Toraja Utara pada tanggal 11 November 2010, maka Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, melantik Caretaker Bupati Kabupaten Toraja Utara yang baru, yakni Drs Tautoto TR, pada bulan Februari 2010.

Pada 31 Maret 2011, Kabupaten Toraja Utara memiliki bupati dan wakil bupati definitif pertama, yaitu pasangan Frederik Batti Sorring dan Frederik Buntang Rombelayuk (SOBAT) yang memenangkan pilkada (putaran kedua) pertama Toraja Utara.

Frederik Batti Sorring dan Frederik Buntang Rombelayuk kemudian dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara periode 2011-2016 oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, pada 31 Mei 2011.

Tentang Toraja

Ibu kota Toraja Utara adalah Rantepao yang dikenal sebagai pusat budaya Suku Toraja.

Kota Rantepao dilalui oleh Sungai Sa'dan yang memberikan sumber air bagi pertanian.

Kata Toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas".

Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909.

Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved