Kesehatan

Daftar Enam Jenis Sayuran yang Tinggi Purin, Tak Cocok untuk Penderita Asam Urat

makanan tinggi purin termasuk sayuran tinggi purin perlu diketahui oleh penderita asam urat agar bisa dihindari untuk dikonsumsi

Editor: Muh. Irham
IST
Ilustrasi penyakit asam urat. 

TRIBUNTORAJA.COM - Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal atau saluran kencing.

Sehingga, makanan tinggi purin termasuk sayuran tinggi purin perlu diketahui oleh penderita asam urat agar bisa dihindari untuk dikonsumsi. Sebab, banyaknya purin yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan naiknya kadar asam urat di dalam darah.

Kondisi ini biasanya dikenal dengan istilah penyakit asam urat atau gout. Penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi makanan atau sayuran tinggi purin yakni sekitar 100 hingga 150 mg per hari.

Kategori makanan tinggi purin adalah makanan yang mengandung 100 hingga 1.000 mg purin per 100 gram.  

Lantas, apa saja sayuran tinggi purin yang perlu diwaspadai oleh penderita asam urat? 

Daftar sayuran tinggi purin 

Beberapa jenis sayuran tinggi purin adalah jamur, kacang hijau, bayam, asparagus, dan kembang kol.  Dirangkum dari laman Livestrong, berikut sejumlah sayuran tinggi purin:

1. Jamur

Jamur terutama jamur kuping ternyata masuk dalam daftar sayuran tinggi purin. Kandungan purin jamur kuping seberat 100 gram adalah 448 mg.  Pasien asam urat disarankan makan jamur tidak lebih dari 85 gram dan maksimal lima kali dalam seminggu.

2. Biji melinjo

Selain jamur kuping, sayuran tinggi purin selanjutnya adalah biji melinjo. Kandungan purin dalam biji melinjo adalah 222 mg per 100 gram. 

3. Bayam 

Bayam Dikenal sebagai sayuran sehat, bayam rupanya juga tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan bagi penderita asam urat.

Bayam diketahui mengandung purin dalam jumlah sedang. Ketika dikonsumsi berlebihan maka dampaknya bisa memicu asam urat melonjak.

4. Kembang kol 

Kembang kol juga termasuk dalam sayuran tinggi purin yang konsumsinya sebaiknya dibatasi bagi penderita asam urat. Kembang kol dikenal sebagai sayuran yang padat nutrisi.  Secara alami, kembang kol memiliki kandungan vitamin C dan sumber folat yang baik.

Batasan mengonsumsi kembang kol yang disarankan adalah 85 gram dan tidak boleh terlalu sering mengonsumsinya.  Sebagai pengganti kembang kol, akan lebih aman jika mengonsumsi brokoli, karena sayuran berwarna hijau ini memiliki kadar purin yang rendah.

5. Kacang polong

Kacang polong sering dijumpai dalam sajian tumis-tumisan. Jenis sayuran renyah yang satu ini juga tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan.  Batasan konsumsi yang aman adalah 85 gram dan tidak lebih dari lima kali dalam seminggu.

Agar asam urat aman terkendali, kita dapat menggantinya dengan sayuran lain yang lebih rendah purin seperti wortel, zucchini atau seledri batang yang lebih aman.

6. Asparagus

Terakhir, sayuran tinggi purin adalah asparagus. Asparagus mengandung purin yang sedang. Batasan konsumsinya disarankan tidak lebih dari 85 gram dalam sehari dan tidak lebih dari lima kali dalam seminggu.  

Meski begitu, mengonsumsi asparagus sebagai sumber vitamin B-6, E dan C juga dapat dijadikan sebagai pola makan yang sehat.

Caranya yang paling aman adalah dengan mengombinasikan asparagus dengan sayuran lain seperti bawang-bawangan atau okra.

Apakah sayuran tinggi purin sebabkan asam urat naik? 

Jamur kuping adalah salah satu sayuran tinggi purin Rumah Sakit Beth Israel Lahey Health Winchester merekomendasikan untuk membatasi konsumsi sayuran tinggi purin ini hingga tidak lebih dari setengah mangkuk per hari. 

Meski demikian, belum ada beberapa studi yang menjelaskan secara pasti apakah sayuran tinggi purin dapat menyebabkan efek negatif yang sama seperti yang terjadi pada makanan tinggi purin lainnya.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam Buletin Biologi dan Farmasi pada Mei 2014, sayuran dengan kandungan purin tinggi pun belum terbukti meningkatkan risiko asam urat. 

Hal ini lantaran, kemungkinan kandungan purin dalam sayuran sebanyak tiga hingga empat kali lebih sedikit dibandingkan kandungan purin dalam daging.

Sementara itu, The Arthritis Foundation menambahkan bahwa hal ini mungkin terjadi karena senyawa bermanfaat lainnya dalam sayuran, seperti antioksidan dan fitokimia, mengimbangi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh purin. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved