Pulau Rempang
Mengenal Pulau Rempang yang Jadi Sorotan Seluruh Indonesia, Apa Saja Pontensinya?
Pulau Rempang berbatasan langsung dengan Pulau Batam, yang merupakan pusat perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut.
TRIBUNTORAJA.COM - Nama Pulau Rempang di Kepupauan Riau, menjadi pembicaraan. Baru-baru ini, warga di Pulau Rempang terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian karena menolak meninggalkan tanah yang telah mereka huni selama ratusan tahun lamanya.
Pulau Rempang berbatasan langsung dengan Pulau Batam, yang merupakan pusat perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut.
Namun, tidak banyak orang yang mengetahui sejarah dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Rempang.
Pulau Rempang memiliki luas sekitar 165 km2 dan berpenduduk sekitar 40 ribu jiwa.
Pulau ini memiliki berbagai macam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, industri, hingga wisata.
Salah satu daya tarik utama dari Pulau Rempang adalah Jembatan Barelang, yang menghubungkan pulau ini dengan Pulau Batam dan lima pulau lainnya.
Jembatan ini memiliki panjang total sekitar 2 km dan menjadi ikon arsitektur di daerah ini.
Selain Jembatan Barelang, Pulau Rempang juga memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik, seperti Pantai Viovio, Pantai Setokok, Pantai Tanjung Piayu, dan Taman Wisata Alam Mangrove.
Di sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah, berenang, bermain pasir, atau melakukan aktivitas lainnya.
Pulau Rempang juga memiliki beberapa situs sejarah dan budaya yang patut dikunjungi, seperti Makam Raja Ali Haji, Masjid Agung Nurul Huda, dan Kampung Melayu.
Di sini, pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan tradisi masyarakat lokal yang masih terjaga hingga kini.
Pulau Rempang juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama di bidang kehutanan dan keanekaragaman hayati.
Pulau ini memiliki hutan tropis yang masih asri dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Salah satu spesies yang paling menarik adalah Orang Oetan (Pongo pygmaeus), yang merupakan primata endemik di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Orang Oetan di Pulau Rempang merupakan populasi terisolasi yang diperkirakan berjumlah sekitar 200 ekor.
Mereka hidup di hutan-hutan di bagian utara pulau ini dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin melihat kehidupan liar mereka.
Namun, keberadaan Orang Oetan di Pulau Rempang juga menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia, terutama pembangunan infrastruktur dan perluasan lahan pertanian.
Beberapa kasus konflik antara manusia dan Orang Oetan telah terjadi di pulau ini, seperti pembunuhan, penyiksaan, atau perdagangan ilegal.
Untuk itu, diperlukan upaya konservasi yang serius untuk melindungi Orang Oetan dan habitatnya di Pulau Rempang.
Beberapa organisasi lingkungan hidup telah berusaha melakukan hal ini, seperti Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), International Animal Rescue (IAR), dan World Wide Fund for Nature (WWF).
Pulau Rempang adalah sebuah pulau yang memiliki sejarah dan kekayaan alam yang sensasional. Pulau ini menawarkan berbagai macam potensi dan daya tarik bagi pengunjungnya.
Namun, pulau ini juga membutuhkan perhatian dan perlindungan agar tetap lestari dan harmonis.
Dengan demikian, Pulau Rempang dapat menjadi harta karun tersembunyi dari Batam yang dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.(*)
Pedagang Bumbu Masakan Khas Toraja di Pasar Bolu Mengeluh Sepi Pembeli |
![]() |
---|
Pelarian Gagal, Penculik Kepala Bank BUMN Ditangkap di Bandara Labuan Bajo |
![]() |
---|
BERITA FOTO: Semarak Lomba Gerak Jalan HUT ke-80 RI di Makale Tana Toraja |
![]() |
---|
Ferdy Sambo Tak Dapat Remisi Kemerdekaan, Putri Candrawathi 9 Bulan |
![]() |
---|
6 Pejabat Pemprov Sulsel Ikut Seleksi Calon Kadis Pemkot Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.