Fakta-fakta Terbaru soal Ospek UIN Surakarta Disponsori Pinjol yang Viral
Mudofir menegaskan bahwa tindakan Dema dalam mendaftarkan mahasiswa pada aplikasi pinjaman onlineini dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan…
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, SOLO - Sebanyak 4.000 lebih mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta dihebohkan dengan permintaan pendaftaran akun di aplikasi pinjaman online (pinjol).
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Mudofir Widyodiningrat mengungkapkan jumlah maba yang telah mendaftar pinjol sudah ada sebanyak 500 orang.
"Yang dilaporkan oleh mahasiswa berdasarkan wawancara Dema (Dewan Eksekutif Mahasiswa) dengan salah satu media, itu 2.000 orang, tapi ketika Dema kita panggil ada 500 orang," tutur Mudofir, Kamis (10/8/2023) dikutip Kompas TV.
DEMA mengakui kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk BCA, Akulaku, dan Aladin, yang semuanya diawasi oleh OJK.
Presiden Mahasiswa UIN Ayuk Latifah menjelaskan bahwa kerja sama tersebut ditujukan untuk Festival Budaya, bukan PBAK.
Menurut Ayuk, dana sponsor akan dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang mendaftar.
Baca juga: Viral Ospek UIN Surakarta Pakai Sponsor Pinjol, Rektor Angkat Bicara
"Kami hanya mengedukasi, bukan bermaksud untuk menginstruksikan maba untuk mendaftar pinjol," ujar Ayuk.
Pengakuan DEMA ada 2.000 orang yang lolos atau bisa mengajukan pinjaman.
Baca juga: Viral Perusahaan Pinjol Jadi Sponsor UIN Surakarta, Begini Faktanya
Kronologi
Kontroversi bermula ketika Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) diduga meminta mahasiswa baru untuk mendaftar akun pinjol.
Hal ini dilakukan dalam rangka kerja sama sponsorship dengan beberapa aplikasi pinjol untuk kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan Festival Budaya.
Pihak universitas membantah mengetahui adanya kerja sama ini, tetapi memorandum of understanding (MoU) mengungkapkan nominal Rp160 juta dari perusahaan pinjol ke pihak DEMA.
Baca juga: Fakta-fakta ASN BKD Lampung Diduga Aniaya 5 Alumni IPDN, Polisi Turun Tangan
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Raden Mas Said, Syamsul Bakri, menyatakan dosen pembina DEMA tak memberikan informasi soal adanya kerja sama tersebut.
“Ada nominal yang besar sekali. Yang Fakultas saja cari sponsorship ndak bisa seperti itu. Itu kan rawan macem-macem," kata Syamsul, Rabu (9/8).
Syamsul menyatakan bahwa kampus sudah mengucurkan Rp400 juta untuk kegiatan mahasiswa baru.
Baca juga: Viral di Tanah Air, Media Internasional Soroti Kasus Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia 2023
Rektor Mudofir menegaskan jika terbukti adanya tindakan melanggar, institusi tidak akan ragu untuk memberikan sanksi.
"Pasti ada sanksi, kalau (pelanggaran) berat, salah satunya pemecatan atau drop out," tegas Mudofir.
Baca juga: Viral Finalis Miss Universe Indonesia Difoto Tanpa Busana, Pihak Panitia Buka Suara
Maba Mengaku Dipaksa Mendaftar Pinjol
Beberapa mahasiswa baru mengungkapkan pengalaman mereka yang dipaksa mendaftar pada aplikasi pinjol Akulaku dan Aladin, yang menjadi sponsor dalam acara ospek universitas.
Mahasiswa tersebut D dan FH merasa terbebani dengan permintaan pihak mentor pendamping dan panitia ospek untuk mendaftar pada aplikasi tersebut.
“Waktu itu saya tidak mau daftar, tapi dipaksa sama pihak mentor pendamping. Saya mengelak, buat apa daftar-daftar (aplikasi) kayak gitu," ungkap D, Selasa (8/8) dikutip dari Tribun Solo.
Baca juga: Viral Isu Difoto Tanpa Busana Saat Body Checking, Finalis Miss Universe Indonesia Lapor Polisi
D bahkan dipaksa mendaftar aplikasi pinjol.
Seorang perwakilan dari aplikasi pinjaman tersebut mengambil ponsel D meski dirinya telah menjelaskan bahwa kapasitas penyimpanan memori pada ponselnya sudah penuh.
"Yang paling bahaya ya KTP itu, saya sudah curiga. Sama (diminta) masukkan nomor orang terdekat," ungkapnya.
Baca juga: Penyanyi Rap Muda, Lil Tay Meninggal Dunia di Usia 14 Tahun — Begini Sosoknya
Senada, FH juga mengalami pengalaman serupa. Ia dipaksa untuk mendaftar pada aplikasi pinjol.
FH menyatakan bahwa panitia acara telah mengumpulkan mahasiswa untuk melakukan pendaftaran akun pada tiga aplikasi pinjol.
FH sendiri mengaku merasa khawatir bahwa data pribadinya akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Isu Finalis Miss Universe Indonesia Difoto Tanpa Busana Viral, Ini Pengakuan Peserta
Panitia: Kerja Sama Pinjol untuk Festival Budaya
DEMA secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan aplikasi pinjaman online (pinjol).
Kerja sama tersebut melibatkan Bank Central Asia (BCA), Akulaku, dan Aladin.
Presiden Mahasiswa UIN Raden Mas Said, Ayuk Latifah, menjelaskan bahwa kerja sama dengan perusahaan pinjaman online ini sebenarnya terkait dengan Festival Budaya, dan bukan bagian dari Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
Baca juga: Viral Tinggi Badan Juara Miss Universe Indonesia 2023 Tak Sesuai Kriteria, Ini Tanggapan Panitia
"Mereka (pinjol) akan memberikan dana asal data yang sudah registrasi terlihat," jelasnya.
Ayuk menyampaikan bahwa dari total 3.000 mahasiswa yang mendaftarkan akun pinjol, sekitar 2.000 mahasiswa telah memenuhi syarat dan dapat mengajukan pinjaman.
"Kami hanya mengedukasi, bukan bermaksud untuk menginstruksikan maba untuk mendaftar pinjol," ujar Ayuk.
Baca juga: Viral Tahanan di Jambi Nikahi Sang Kekasih, Kembali Masuk Sel usai Ijab Kabul
Rektor: Dema Arahkan Maba Daftar Pinjol
Rektor UIN Raden Mas Said Mudofir Widyodiningrat mengungkap bahwa universitas telah memberhentikan sementara Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan telah mencopot ketua Dema.
Keputusan ini diambil seiring dengan penemuan bahwa Dema mengarahkan mahasiswa baru untuk mendaftar pada aplikasi pinjaman tersebut.
"Hal ini untuk menghindari ketidakpercayaan mahasiswa baru terhadap Dema dan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat, bahwa kampus ini tidak punya kebijakan apa pun terkait sponsorship di luar PBAK," tegasnya, Kamis (10/8) dikutip Kompas TV.
Baca juga: Viral Band Kotak Gelar Konser di RSUD Bangil Pasuruan, Kemenkes Ingatkan Soal Etika
Kampus juga akan bertemu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan bahwa data mahasiswa yang telah teregistrasi pada aplikasi pinjaman online tidak akan disalahgunakan.
Mudofir menegaskan bahwa tindakan Dema dalam mendaftarkan mahasiswa pada aplikasi pinjaman onlineini dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan pihak universitas.
"Nah sponsorship oleh Dema akan digunakan di luar PBAK, seperti festival budaya dengan panggung dan lainnya. Itulah menjadi celah Dema mencari sponsorship," tegasnya.
(*)
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
UIN Surakarta
Pinjol
viral
Solo
Mudofir Widyodiningrat
KPK Pastikan Immanuel Ebenezer Sehat, Bantah Foto Viral Terbaring dengan Alat Medis |
![]() |
---|
Timnas U-16 Putri Indonesia Menang 6-0 atas Timor Leste, Scheunemann Ingin Lawan Tim Kuat |
![]() |
---|
Jadwal Prosesi Adat Rambu Solo' di Toraja Utara Mulai Pekan Depan Bulan Agustus 2025 |
![]() |
---|
Viral Uang Kertas Pecahan Rp250 Ribu Spesial HUT ke-80 RI, Ini Kata Peruri |
![]() |
---|
Viral Lagu 'Aura Farming', Rapper Amerika Melly Mike Siap Tampil di Festival Pacu Jalur 2025 Riau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.