Kisah Mas Sarto, Pedagang Bubur Legendaris yang Sudah Tiga Dekade Berjualan di Rantepao

Untuk menikmati seporsi bubur ayam maupun bubur kacang hijau, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 12 ribu. Namun jika hendak dibungkus, pelanggan...

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Freedy Samuel Tuerah
Mas Sarto dan sang istri. Mas Sarto merupakan salah satu pedagang bubur kacang ijo dan bubur ayam legendaris di Rantepao, Toraja Utara. 

Bahkan tidak hanya itu, Mas Sarto mengaku anaknya malah lebih lancar berbahasa Toraja ketimbang Bahasa Jawa.

"Bahkan anak saya di Jogja baru-baru ini bisa lancar bahasa Jawa setelah lanjut studi kesana, cukup lucu juga jika dipikir," imbuhnya.

 

Baca juga: Kenapa Dinamakan Sop Saudara? Ini Dia Sejarah dan Resep Kuliner Legendaris Khas Pangkep

 

Ia bahkan sudah menganggap dirinya sebagai orang asli Toraja.

"Bahkan saya sudah merasa diri saya dan keluarga saya orang Toraja. Saya ingin lama tinggal disini, tingkat toleransi beragama sangat tinggi disini itu juga yang menjadi faktor saya betah disini," pungkasnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved