Babi Ternak Yang Mati Karena ASF di Toraja Utara Sudah Mencapai 7 Ribu Ekor

Karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar memantau dan melaporkan kepada satgas di masing-masing wilayahnya.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
Tribun Toraja/Freedy Samuel
Ternak babi. Virus flu babi Afrika atau ASF sudah ditemukan di Toraja Utara. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kasus African Swine Fever (ASF) masih tinggi di Toraja Utara. Hingga Senin (26/6/2023) terdata sudah lebih dari 7 ribu ekor babi ternak yang mati karena ASF alias flu babi Afrika.

Hal ini diungkapkan oleh Kadis Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai, kepada tribuntoraja.com, di Marante, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

"Yang terdata itu 7 ribu, bisa saja lebih yang tidak terlapor dan tercatat," ucapnya.

Karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar memantau dan melaporkan kepada satgas di masing-masing wilayahnya.

"Pendataan ini untuk menentukan terkait zonasi dan pemantauan agar virus ini cepat terkendali. Petugas di lapangan juga akan mengarahkan terkait bagaimana cara menguburnya dan lain sebagainya terkait hal teknis," tuturnya.

Lukas menjelaskan bahwa ke depan satgas akan melakukan cara persuasif maupun penindakan jika masih ada yang berusaha melanggar, terutama masih mencoba masukkan babi dari luar Toraja.

Ia meminta kepada masyarakat dan pedagang ternak babi agar mematuhi aturan dan rekomendasi tentang pencegahan ASF ini.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved