Bau Badan

Jika Anda Alami Bau Badan, Bisa Jadi Satu dari Lima Penyakit Ini Sedang Anda Derita

Faktor internal menurutnya bisa disebabkan karena hormonal, seperti kondisi stres fisik (saat demam), psikis atau saat cemas, dan genetik.

Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi bau badan 

TRIBUNTORAJA.COM - Bau badan bisa dialami oleh siapa saja. Penyakit ini terkadang membuta penderitanya merasa tidak percaya diri apalagi jika berada di tempat keramaian.

Aroma tubuh yang keluar, biasanya bersamaan dengan keringat yang bercucuran di badan.

Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengatasi bau badan ini. Namun, tahukah Anda  jika Anda mengalami bau badan, ada kemungkinan Anda menderita penyakit lain yang lebih serius.

Bau badan yang tak sedap dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Dikutip dari ClevelandClinic, keringat disebut tidak berbau.

Namun bau badan tersebut ditimbulkan oleh bakteri yang bercampur dengan keringat.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dedianto Hidajat mengungkapkan penyebab bau badan dapat dibagikan menjadi dua faktor yakni internal dan eksternal.

Faktor internal menurutnya bisa disebabkan karena hormonal, seperti kondisi stres fisik (saat demam), psikis atau saat cemas, dan genetik.

Sedangkan faktor eksternal bisa karena kondisi kelembapan atau suhu sekitar yang memicu munculnya keringat.

Selain itu, faktor penyakit juga dapat mempengaruhi bau badan.

Dikutip dari MedicalNewsToday via Kompas.com, berikut penyakit yang menyebabkan bau badan:

- Penyakit ginjal

Bila ginjal mengalami masalah, ginjal mungkin tidak dapat memecah urea yang menyebabkan bau pada cairan dalam tubuh.

Urea tersebut dikeluarkan atau mengalami sekresi tubuh melalui urine atau keringat.

Perubahan bau badan bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

- Diabetes

Diabetes adalah suatu kondisi yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Jika seseorang tidak mengontrol diabetesnya, mereka akan mengalami ketosidosis diabetic, yang merupakan saat tubuh membakar lemak terlalu cepat untuk energi jika sel tidak mendapatkan cukup glukosa untuk digunakan.

Saat tubuh membakar lemak, tubuh menghasilkan keton yang membuat darah menjadi lebih asam.

Metabolit seperti aseton juga dilepaskan ke melalui keringat.

- Trichomycosis

 Penyakit ini juga disebut dengan trichobacteriosis atau trichomycosis axillaris.

Trichomycosis adalah infeksi bakteri pada bulu ketiak atau bagian lainnya yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium.

Penyakit ini juga bisa memicu munculnya bau badan.

- Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah kondisi seseorang mengeluarkan keringat yang berlebih.

Keringat yang berlebihan ini bila mengenai bakteri pada kulit akan menimbulkan bau yang tak sedap.

- Trimethylaminuria

Penyakit ini jarang ditemui di masyarakat tetapi sangat menggangu bila dialami.

Trimethylaminuria terjadi karena tubuh tidak mampu memecah bahan kimia trimetilamina, yang memiliki aroma seperti ikan.

Cara mencegah bau badan tak sedap

Dedianto menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya bau badan yang tak sedap, yakni:

- Menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan badan terutama ketiak dan sela atau lipatan tubuh

- Menggunakan antiperspiran atau deodoran

- Mengurangi tingkat stres dan cemas

- Mengganti baju bersih yang dikenakan secara rutin

- Berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengidentifikasi penyebab dan pemilihan terapi yang tepat.

Terapi tersebut seperti pemberian resep krim, injeksi toksin botulinum, microneedle RF, dan bedah kuretase.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved