Khazanah Islam
Keutamaan Puasa Arafah bagi Umat Islam, Dikerjakan Sebelum Jemaah Haji Wukuf di Arafah
Keutamaan menjalankan ibadah puasa ini diberikan kepada mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji.
TRIBUNTORAJA.COM - Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk melakukan Puasa Arafah.
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah. Waktu ini bertepatan dengan pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jamaah haji.
Keutamaan menjalankan ibadah puasa ini diberikan kepada mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji. Bagi yang mengerjakannya dijanjikannya ampunan dosa setahun yang telah lalu dan setahun lagi yang akan datang.
Lalu kapan pelaksanaannya?
Dalam penanggalan Islam puasa Arafah dilaksanakan pada hari Arafah, yaitu pada 9 Dzulhijjah.
Pemerintah belum menetapkan secara resmi 1 Dzulhijjah 1444 H. Sehingga belum diketahui secara pasti kapan puasa Arafah atau pun pelaksanaan Idul Adha 2023.
Namun jika merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama, Idul Adha diperkirakan jatuh pada 29 Juni 2023. Jika demikian, kemungkinan puasa Arafah akan jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.
Meski begitu, penetapan Idul Adha ini masih menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama RI bersama pihak-pihak terkait pada 18 Juni mendatang.
Pimpinan pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat terkait hasil hisab bulan Dzulhijjah. Perhitungan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Berdasarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tersebut, 9 Dzulhijjah 1444 H bertepatan jatuh pada 27 Juni 2023. Sehingga pelaksanaan puasa Arafah dilaksanakan pada Selasa, 27 Juni mendatang.
Selanjutnya 10 Dzulhijjah jatuh pada 28 Juni 2023. Berarti umat Muhammadiyah akan melaksanakan sholat Idul Adha pada 28 Juni mendatang.
Tentang Puasa Arafah
Bagi umat muslim yang hendak melaksanakan puasa Arafah sebaiknya mengetahui ketentuan, niat, hingga keutamaannya.
Hukum dan Ketentuan Puasa Arafah
Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim. Mengutip buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikhin, hukum puasa Arafah yakni sunnah.
Kendati demikian ibadah ini justru tidak dianjurkan bagi muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji. Hal ini dilandaskan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
"Maimunah RA ia berkata, "Orang-orang ragu mengenai puasa Nabi Muhammad SAW pada hari 'Arafah. Lalu, dikirimlah kepadanya susu ketika wukuf di 'Arafah. Kemudian ia meminumnya dan orang-orang melihatnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karenanya, puasa Arafah hukumnya sunnah bagi yang tidak berhaji. Sedangkan bagi orang yang berhaji boleh menjalankannya jika mampu. Kalau puasa itu menyebabkan lemah sehingga tidak dapat bersungguh-sungguh dalam berdoa, berdzikir, serta melaksanakan manasik haji di Arafah, maka hukumnya makruh.
Niat Puasa Arafah
Adapun bacaan niat puasa Arafah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."
Waktu Membaca Niat
Niat tersebut wajib dilafalkan sebelum menunaikan puasa Arafah. Adapun waktunya membaca niat yakni 8 Dzulhijjah malam, atau sejak terbenamnya matahari hingga 9 Dzulhijjah sesaat sebelum terbit fajar.
Jika Lupa Membaca Niat di Malam Hari
Umat muslim yang belum niat pada malam hingga terbit fajar tetap boleh menjalankan ibadah puasa. Asalkan, belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, ataupun bersetubuh sejak terbit fajar hingga ia membaca niat.
Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'âlâ.
Keutamaan Puasa Arafah
Masih menukil buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa, orang yang berpuasa pada hari ini, pahalanya akan menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Adapun dzikir yang dianjurkan adalah, "Rabbighfirlii warhamnii watub alayya." (*)
Pengertian Istilah Mujahir dan Penyakit Ain dalam Islam, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Murtad Ternyata tidak Hanya Dikenal dalam Islam, di Kristen Juga Ada, Apa Bedanya? |
![]() |
---|
Lafaz Doa Salat Hajat Lengkap dengan Terjemahannya, Impian Anda Bakal Terkabul |
![]() |
---|
Kapan Puasa Tasua dan Puasa Asyura? Simak Jadwal dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Kapan Puasa Asyura 2023? Simak Faedahnya bagi Umat Islam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.