Sudah Tujuh Hari Material Longsor Belum Dibersihkan, BPBD Torut Mengaku Hanya Punya 1 Alat Berat

Sekertaris BPBD Toraja Utara, Yohaniss, mengakui keterbatasannya. Ia mengatakan bahwa BPBD Toraja Utara hanya memiliki satu alat berat yang baru saja

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
ist
Warga berusaha melewati jalan yang masih tertutup material longsor di Desa atau Lembang Buntu Karua, Kecamatan Awan Rantekarua, Toraja Utara. Sudah tujuh hari meterial longsor tidal juga disingkarkan, BPBD beralasan alat berat cuma satu dan baru selesai diperbaiki. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Material longsor sudah tujuh hari menutup akses jalan yang menghubungkan tiga dusun di Lembang/Desa Buntu Katua, Kecamatan Awan RanteKarua, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara, terkesan membiarkan hal itu. Tidak ada bantuan alat berat dari BPBD untuk membersihkan material longsor tersebut.

Sekertaris BPBD Toraja Utara, Yohaniss, mengakui keterbatasannya. Ia mengatakan bahwa BPBD Toraja Utara hanya memiliki satu alat berat yang baru saja diperbaiki.

"Kami (BPBD) Toraja Utara, hanya miliki satu alat berat jenis Loader kombinasi excavator. Itupun kendaraan tersebut baru keluar dari bengkel," ucapnya.

04052023_alat_berat
Kondisi alat berat milik BPBD Toraja Utara

Ia mengatakan bahwa 2 orang staff bidang kedaruratan sudah melakukan survei lokasi longsor.

"Jadi di sana ada 2 titik lokasi, tim sudah turun tadi baru saja kembali dari lokasi dan hasil survei tersebut ternyata tanah di lokasi itu nampak dari atas padat ternyata didalam rawan (material tidak padat), dan bisa bergeser sewaktu-waktu," tuturnya.

Ia menambahkan, ada juga 1 jembatan yang dapat dilewati tapi rawan untuk alat berat, bisa membuat jembatan tersebut rubuh.

"Memang ada jalan tapi rawan, alat berat yang kami punya tidak dapat melewati di situ, karena lebih cocok dipakai di kontur jalan yang lurus," jelasnya.

Yohanis mengatakan bahwa BPBD Toraja Utara juga minim anggaran.

"Semua OPD Toraja Utara, bukan rahasia umum lagi, bahwa kekurangan anggaran. Tapi kami coba lobby ke pusat terkait pengadaan alat berat yang cocok dengan kondisi geografis lahan di Toraja pada umumnya," ucap Yohanis.

"Secepatnya kami akan melakukan upaya - upaya terkait hal tersebut," tutupnya.

Diketahui, longsor tersebut terjadi pekan lalu dan menutup akses jalan sehingga melumpuhkan perekonomian warga di desa sekitar.

Selain itu, material longsor yang menutup jalan ini juga membuat para pelajar di desa tersebut beberapa hari ini kesulitan ke sekolah.

Warga bergotong royong membuat jalur seadanya agar bisa dilalui, setidaknya mobilitas warga tidak tersendat.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved