Sains

Gerhana Matahari Hibrid Berlangsung Siang Ini, Catat Jadwalnya di Tana Toraja dan Toraja Utara

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang saat dikonfirmasi mengatakan, akan ada 11 wilayah di...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Pxhere via Grid
Ilustrasi 

TRIBUNTORAJA.COM - Fenomena Gerhana Matahari total akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada 20 April 2023.

Gerhana Matahari total (GMT) terjadi saat seluruh permukaan Matahari tertutup oleh Bulan.

Bayangan Bulan akan jatuh pada posisi Bumi yang dilewati jalur GMT dan membuatnya gelap sesaat.

 

 

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang saat dikonfirmasi mengatakan, akan ada 11 wilayah di Indonesia yang akan mengalami dampak Gerhana Matahari total.

"Gerhana Matahari total akan dirasakan di 11 tempat di Maluku, Papua, dan Papua Barat," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Sementara itu, wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian atau Hibrid.

 

Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida Dapat Disaksikan di Sulawesi Selatan, Kapan Jadwalnya?

 

Gerhana matahari hibrid akan terjadi pada 20 April 2023 dan bisa disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Gerhana matahari hibrid terjadi ketika posisi matahari, bulan, dan bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat di bumi, terlihat piringan bulan teramati lebih kecil daripada piringan matahari, yang menghasilkan Gerhana matahari cincin.

Dikutip dari BMKG dan BRIN, wilayah Sulawesi Selatan akan mengalami puncak Gerhana pada pukul 12.11 Wita.

Sementara itu, wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara sendiri akan mengalami puncak gerhana pada pukul 12.14 Wita.

 

Baca juga: Gerhana Matahari Total dan Sebagian Akan Terjadi di Indonesia Besok 20 April, Catat Jadwalnya

 

Puncak Gerhana Matahari

Waktu puncak awal Gerhana matahari berbeda-beda setiap daerah pada 20 April 2023, seperti dijelaskan BMKG.

Daerah yang mengalami waktu saat puncak Gerhana paling awal adalah Tua Pejat di Sumatera Barat, yang terjadi pada pukul 10.40 WIB.

Kemudian, kota yang mengalami waktu paling akhir adalah Jayapura di Papua yaitu pada pukul 14.04.

Selanjutnya, kontak akhir yang paling awal akan terjadi di Calang, Aceh pada pukul 10.49 WIB.

Sedangkan kontak akhir yang paling akhir akan terjadi di Jayapura, Papua pada pukul 15.30 WIB.

 

Baca juga: Siap-siap! Ini Jadwal dan Lokasi Lengkap Gerhana Matahari di Indonesia 20 April 2023

 

Cara Aman Menyaksikan Gerhana Matahari

Dilansir dari WikiHow, berikut ini cara menyaksikan Gerhana matahari yang aman:

 

1. Berhati-hatilah dengan metode yang tidak seharusnya digunakan untuk melihat Gerhana matahari.

Bersiap-siaplah juga untuk memberi tahu orang lain yang menjadi tanggung jawab Anda.

Anda tidak boleh melihat Gerhana melalui teropong, teleskop, dan semua jenis kacamata, kacamata hitam, kaca keruh, filter polarisasi, atau negatif film yang digunakan.

Tak satu pun dari alat ini yang cukup kuat untuk melindungi mata Anda.

Meski panjang gelombang cahaya yang bisa dilihat mata terhalangi oleh objek-objek tersebut, justru gelombang cahaya yang tak terlihatlah yang bisa menyebabkan kerusakan pada mata.

Gelombang cahaya ultraviolet dan inframerah masih bisa menembus dan menyebabkan kerusakan sebesar gelombang yang dapat dilihat mata.

 

2. Buatlah alat untuk melihat Gerhana atau sebuah proyektor lubang jarum.

Pembuatan alat untuk melihat Gerhana atau proyektor lubang jarum sederhana sangatlah mudah.

Secara umum alat tersebut merupakan cara termudah sekaligus teraman untuk melihat Gerhana matahari.

Alat buatan sendiri ini hanya terdiri atas kertas karton tebal atau kardus.

Kekurangannya adalah kecilnya ukuran gambar yang dihasilkan.

Akan tetapi, alat ini ideal untuk anak-anak atau remaja.

Mereka juga bisa menikmati proses menyiapkan proyektor lubang jarum ini, kemudian menggunakannya.

Anda juga bisa menggunakan kamera lubang jarum untuk melihat Gerhana.

 

3. Gunakan filter matahari sebagai alat untuk melihat.

Jika Anda memilih melihat ke arah matahari secara langsung (daripada memproyeksikannya), Anda harus selalu menggunakan filter matahari sebagai pembatas antara Anda dan Gerhana.

Melihat Gerhana matahari total tanpa perlindungan selama masa totalitas memang mungkin dilakukan, tetapi hanya pengamat berpengalaman yang tahu waktu menentukan secara akurat momen tersebut dan saat penting untuk segera memasang filter antara mata Anda dan Gerhana lagi, yaitu tepat sebelum matahari muncul kembali.

 

4. Lihat Gerhana secara tidak langsung dengan membuat proyeksi.

Proyeksi Gerhana melalui teropong atau teleskop adalah metode aman lain untuk melihat Gerhana secara tidak langsung.

Namun, metode ini hanya akan aman jika Anda menggunakannya untuk proyeksi, bukan melihat langsung.

Jangan melihat melalui teropong atau teleskop ke arah matahari!

 

5. Gunakan kacamata las.

Kacamata las dengan tingkat kegelapan 14 atau yang lebih tinggi merupakan salah satu filter yang paling terjangkau dan banyak tersedia, yang bisa Anda gunakan untuk mengamati matahari dengan mata telanjang.

Kacanya harus benar-benar menutupi mata Anda selama masa observasi.

 

6. Gunakan filter khusus.

Ada tipe filter khusus yang bisa dibeli dan dipasang langsung pada teleskop atau teropong.

Beberapa jenis filter seperti ini bisa jadi cukup mahal, tetapi ada versi yang lebih murah yang masih bisa melindungi mata Anda dan membuat Anda bisa melihat matahari.

Meski demikian, ada beberapa peringatan penting yang harus Anda perhatikan saat membeli dan memasang filter matahari seperti ini.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved