Nyepi

Hari Raya Nyepi Hanya Dirayakan Umat Hindu di Bali, Ini Maknanya

Khusus di Provinsi Bali, selama perayaan Nyepi, tidak ada kendaraan yang berlalu-lalang, tidak ada lampu yang menyala, tidak ada suara yang terdengar.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Hari Raya Nyepi 

Dengan menjalani empat larangan utama pada hari Nyepi, melansir thehoneycombers.com, Selasa (21//3/2023), umat Hindu diharapkan dapat mengendalikan hawa nafsu dan ego mereka serta mencapai kesucian jiwa.

Secara spiritual, Nyepi merupakan upaya untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif roh-roh jahat yang berkeliaran di bumi.

Menurut kepercayaan Hindu-Bali, roh-roh jahat atau bhuta kala akan datang mencari mangsa pada saat pergantian tahun baru Saka.

Untuk mengusir mereka, umat Hindu melakukan ritual ngrupuk pada malam sebelum Nyepi.

Pada ritual ngrupuk ini, umat Hindu membawa ogoh-ogoh (patung-patung raksasa yang menyerupai makhluk-makhluk menyeramkan) sambil berkeliling desa dengan suara bising dan api unggun.

Ogoh-ogoh dibuat oleh kelompok-kelompok pemuda di setiap desa atau banjar dengan berbagai bentuk dan kreasi.

Biasanya ogoh-ogoh akan dibawa dengan cara diangkat oleh beberapa orang sambil berkeliling desa dengan iringan musik gamelan bleganjur pada malam sebelum Nyepi.

Ogoh-ogoh juga sering disertai dengan api unggun dan petasan untuk menambah kesan bising.

Tujuan dari arak-arakan ogoh-ogoh adalah untuk mengusir roh-roh jahat atau bhuta kala yang berkeliaran di bumi pada saat pergantian tahun baru Saka.

Dengan membuat kebisingan dan keramaian, diharapkan roh-roh jahat akan terkecoh dan lari menjauh dari pulau Bali.

Setelah itu, ogoh-ogoh biasanya dibakar di tempat pemakaman atau sema sebagai simbol pemurnian diri.

Alasan Nyepi Hanya Dirayakan di Bali

Umat Hindu di negara lain tidak merayakan Nyepi karena tradisi ini khusus berkembang di Bali yang memiliki sejarah dan budaya yang berbeda dengan umat Hindu di India atau negara lain.

Sementara itu, umat Hindu di Bali mengikuti ajaran Hindu Dharma yang merupakan bentuk sinkretisme antara agama Hindu dengan kepercayaan lokal.

Nyepi juga dipengaruhi oleh kalender Saka yang digunakan oleh masyarakat Hindu-Buddha di Indonesia sejak abad ke-8 Masehi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved