Inilah Abdi Ardiansyah, Mahasiswa Unhas Delegasi Termuda di Australia Awards Short Course
Abdi menjadi delegasi termuda dalam program ini yang diikuti 25 peserta dengan berbagai latar profesi, organisasi, dan lembaga di Indonesia.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin, Abdi Ardiansyah, menjadi peserta termuda pada Australia Awards Short Course 2023.
Kegiatan itu diadakan oleh Pemerintah Australia bekerja sama Pemerintah Indonesia dengan tema “Youth Participation in Social Justice Issues”.
Abdi menjadi delegasi termuda dalam program ini yang diikuti 25 peserta dengan berbagai latar profesi, organisasi, dan lembaga di Indonesia.
Saat ini, Abdi berusia 19 tahun.
Ajang ini untuk mengembangkan keterampilan dan potensi melalui kursus singkat selama dua hingga tiga minggu.
Adapun tahapan program ini terbagi atas Pre Course Workshop (11-13 Oktober 2022), Short Course in Australia (21 November- 2 Desember 2022), dan Post Course Workshop (14-16 Februari 2023).
Angkatan 2022 ini menceritakan pengalamannya mengikuti program tersebut.
Dijelaskan bahwa Australia Awards Short Course ini merupakan program pemerintah Australia yang memberikan wadah bagi seseorang yang bergerak pada bidang organisasi sosial, politik, lingkungan, pemerintahan, hingga pendidikan.
Program ini memberikan pembekalan bagi setiap individu dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk berkontribusi terhadap organisasi atau institusi masing-masing.
“Saya menjadi salah satu dari 25 awardee yang berkesempatan untuk mengikuti Australia Awards Short Course," kata Abdi, Senin (6/3/2023).
"Kami ditempatkan di Queensland University of Technology (QUT) yang berfokus mempelajari beragam materi, baik itu dalam segi konsep, teori, praktek, pengalaman, serta konteks kebijakan di Australia terkait isu keadilan sosial yang berlangsung selama dua pekan di Brisbane, negara bagian Queensland, dan Melbourne, negara bagian Victoria," tambahnya.
Dijelaskan Abdi, kegiatan ini juga dibiayai langsung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT).
Lebih lanjut, Abdi menuturkan bahwa dirinya termotivasi mengikuti program ini karena ingin mempelajari langsung institusi pendidikan di Australia, dengan hadirnya narasumber dari pihak pemerintah, akademisi, aktivis, hingga CEO di beberapa organisasi sosial Australia.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan akademisi, praktisi, hingga perwakilan pemerintah dari berbagai kementerian.
Selain itu, peserta yang lulus pada program ini merupakan lulusan dari universitas ternama seperti Columbia University, The University of Melbourne, The University of Sydney, Queensland University, dan juga University of Hawaii.
Alasan Keamanan, 4 Hari Unhas dan UNM Belajar Daring, UKI Toraja Pra PKKMB |
![]() |
---|
Guru Besar UNM Bidik Kursi Rektor Unhas, Siap Bersaing dengan Incumbent |
![]() |
---|
Ini 8 Kampus Miliki Fakultas Kedokteran di Makassar, Unhas Termahal UIN Murah |
![]() |
---|
Kumpul di Cafe, Para Senior Bahas Pembentukan BEM Unhas Hingga Tengah Malam |
![]() |
---|
Sosok Prof Budu, Siap Kembali Lawan Prof JJ di Pemilihan Rektor Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.