Puluhan Anggota KPA Lakukan Penghijauan di Nanggala Bersama Panitia Acara 110 Tahun IMT

"Selain kegiatan ini, penanaman pohon dan sebagainya, harus kita bertindak untuk langkah lanjutnya mengatasi perubahan iklim, dimulai dari langkah sederhana," ujar Rasely kepada Tribun Toraja, Senin (6/3/2023).

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini harus dilakukan secara bersama-sama dan dari berbagai unsur.

"Tidak bisa hanya panitia dan dari gereja sendiri, Pemerintah Kabupaten dan seluruh elemen masyrakat punya andil besar akan lingkungan kita bersama," tuturnya.

Baca juga: Direnovasi Panitia 110 Tahun IMT, Rumah Warga Mamullu Toraja Siap Dihuni. Danramil Serahkan Kunci

Perlu diketahui, Pendeta Rasely mengangkat judul tesis "Misi Ekologis Kontekstual di Toraja Utara Studi Antropologis-Misiologis".

Hal itu dilakukan saat menjalani studi pascasarjana di Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis (STT GKE).

Dalam penulisan tesis, Rasely rutin mencari bibit-bibit pepohonan dan sayur-sayur secara mandiri.

Baca juga: Panitia 110 Tahun IMT Datangi Keluarga Muslim di Pelosok Toraja Utara, Kondisinya Mengenaskan

Pendeta Rasely Sinampe juga orang pertama dari Toraja yang meraih penghargaan Kalpataru sejak diadakannya pada tahun 1980 .

Penghargaan yang diraih itu menjadikan Pdt Rasely Sinampe dinobatkan sebagai pahlawan lingkungan hidup.

Ia berjasa karena melestarikan lingkungan bersama jemaat gereja serta mengedukasi pertanian organik pada kelompok tani, warga desa, dan anak muda.

Baca juga: Ini Cerita Pdt Rasely Sinampe, Pahlawan Lingkungan Asal Toraja Penerima Kalpataru