Breaking News: RDP Kasus Bunuh Diri DPRD Tana Toraja Molor: Bupati Mangkir, Kepala OPD Telat Datang

Belum diketahui alasan Bupati tidak menghadiri RDP. Padahal menurut Andarias Tadan, rapat ini sangat penting untuk pencegahan terjadinya kasus baru.

Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Ricdwan Abbas
Rapat dengat pendapat (RDP) DPRD Tana Toraja terkait maraknya kasus bunuh diri di kalangan remaja 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tana Toraja menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) menyikapi maraknya kasus bunuh diri kalangan remaja, Rabu (1/2/2023).

Surat yang diterima Tribuntoraja.com, DPRD Tana Toraja mengundang Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Disdik) untuk mengikuti RDP.

Namun, rapat yang diagendakan pukul 10.00 wita di ruang rapat Komisi II DPRD molor satu jam karena Bupati dan Kepala OPD yang diundang belum ada di lokasi.

 

Baca juga: Marak Kasus Bunuh Diri, DPRD Tana Toraja Panggil Bupati dan OPD Terkait

 

Pantauan Tribuntoraja.com, Rabu siang, yang ada di Gedung DPRD Tana Toraja hanya Kepala Dinas Pendidikan, Andarias Lebang, dan Anggota Dewan, Bertha Pidun.

RDP akhirnya dilakukan pukul 11.01 Wita, satu jam dari waktu yang dijadwalkan.

Hingga pukul 11.46 Wita, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, belum juga hadir di lokasi.

Belum diketahui alasan Bupati tidak menghadiri RDP. Padahal menurut Andarias Tadan, rapat ini sangat penting untuk pencegahan terjadinya kasus baru.

 

Baca juga: Kronologi Dua Sejoli di Makale Tana Toraja Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat Wasiat

 

Dari surat yang diterima Tribun Toraja, Senin (30/1/2023), Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPRD Tana Toraja ini untuk menyikapi kejadian kasus bunuh diri di Kabupaten Tana Toraja.

Kasus terbaru, dua sejoli di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), memilih mengakhiri hidupnya dalam waktu yang berdekatan.

Kedua remaja JP dan R ditemukan tewas di kediaman masing-masing di Makale, pada hari yang sama, Senin (30/1/2023).

 

Baca juga: Gadis Remaja asal Makale Selatan Ditemukan Tewas di Kamar Kost, Keluarga Tolak Otopsi

 

Kapolsek Makale, AKP Martinus Pararuk mengatakan belum mengetahui pasti motif kedua korban nekat mengakhiri hidupnya.

Namun, ia pun menduga kisah tragis sejoli itu akibat persoalan asmara. Ini terlihat dari surat wasiat yang mereka tinggalkan.

Utamanya R yang diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran merasa depresi ditinggal pergi sang kekasih JP.

 

Baca juga: Remaja Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Makale Tana Toraja, Diduga Kekasih JP

 

Sebab, pihak keluarga membatasi pergaulan antar keduanya lantaran masih berstatus pelajar.

Dugaan itu diperkuat surat wasiat yang ditulis JP sebelum mengakhiri hidupnya yang ditujukan kepada R.

Ini adalah kasus kelima yang terjadi di Toraja dalam kurun Januari 2023.

Semua korban masih berstatus pelajar.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved