Masyarakat Adat

Dari Toraja, Jeanniver CM Michelin Sallata Perjuangkan Hak Masyarakat Adat

Selain sebagai Ketua BPAN, ia juga menjalankan proyek sekolah adat bersama tim yang disebut Sangbanua di Mengkendek, Tana Toraja.

Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TribunToraja
Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), Jeanniver CM Michelin Sallata 

TRIBUNTORAJA.COM - "Anak muda di Toraja krisis identitas."

Ini diungkapkan Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), Jeanniver CM Michelin Sallata, di redaksi TribunToraja.com, Rabu (11/1/2023).

"Itu karena kurang dekat dengan budayanya sendiri," tambah perempuan kelahiran Makale, 28 Januari 1997 itu.

"Contoh sederhana, makin jarang sekali kita lihat anak muda kalau lewat depan orang yang lebih tua akan ma'pakatabe'," ungkapnya.

Berbicara tentang adat, Celin-sapaannya, akan lantang berada paling depan. Apalagi setelah terpilih sebagai Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) pada 29 Januari 2022 lalu.

Anak pertama dari pasangan Michel Sallata dan Bertina Aderline Tungkeng ini mengaku sejak kecil tertarik dengan seni dan budaya. Apalagi, Toraja terkenal sebagai pusat wisata adat dan budaya.

"Saya suka baca buku tentang budaya Toraja. Saya belajar sendiri karena keterbatasan pelajaran mutan lokal budaya di sekolah," katanya.

Alumni Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2018 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris memiliki banyak kegiatan terkait dengan budaya. Selain sebagai Ketua BPAN, ia juga menjalankan proyek sekolah adat bersama tim yang disebut Sangbanua di Mengkendek, Tana Toraja.

Dalam proyek yang dibiayai Pemerintah Selandia Baru ini, tim Sangbanua mengajarkan kepada masyarakat, tua dan muda, tentang kebiasaan dan norma adat yang kian terkikis bahkan hilang.

"Sekolah adat ini bisa belajar dari mana saja, bisa di sungai, sawah, Tongkonan, dan lainnya. Peserta sekolah adat ini pun tidak terbatas usia, orang tua bisa ikut," ucapnya.

"Sekolah adat ini bukan hanya soal akademik, tapi juga tentang life skill," kata dosen STT Kibaid Makale ini.

Celin menceritakan keterlibatannya pada BPAN berawal dari Jambore Pemuda Indonesia di Tondano, Sulawwesi Utara, tahun 2019.

Ia mewakili Sulsel bersama 11 orang lainnya sebagai Duta Pemuda Indonesia Sulsel. Dari Toraja dia sendiri.

"Waktu itu saya dibimbing dan diarahkan Pak Eric Crystal S Ranteallo SPi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Toraja yang saat itu adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga," ungkap Celin.


"Tomohon, saya kemudian diperkenalkan ke AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nasional), kebetulan Pak Crystal adalah Dewan AMAN daerah Toraja," cerita Celin.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved