Goa Tampang Allo di Kecamatan Sangalla Tana Toraja, Menyimpan Misteri Kematian dan Wabah

Saat eksplorasi di Tampang Allo sebelum Covid-19, warga menemukan banyak kerangka manusia.

|
Tribun Toraja/Anastasya Saidong RIdwan
TAMPANG ALLO - Pemandu menjelaskan sejarah Objek Wisata Tampang Allo di Kecamatan Sanggalla, Tana Toraja, Senin (29/9/2025). Situs Tampang Allo menyimpan banyak misteri kematian masyarakat Toraja 

“Di sebelah kiri itu ada satu lubang, di situ tempatnya kasih masuk mayat-mayat. Pada zaman itu dinamakan Raba' Biang. Waktu itu dibuang masuk itu orang, dibuang ke bawah,” jelas seorang narasumber.

Istilah Raba' Biang diyakini berkaitan dengan upaya darurat masyarakat Toraja dalam menghadapi penyakit menular, yang kemungkinan besar berkaitan dengan merebaknya Wabah Flu Spanyol pada 1918.

Baca juga: Buntu Sarira, Destinasi Wisata Baru Bangkitkan Ekonomi Warga Tana Toraja

Hal ini dihubungkan dalam buku yang berjudul "Yang terlupakan: Sejarah Pandemi Influenza 1918 di Hindia Belanda" buku yang ditulis oleh Priyanto Wibowo dkk pada tahun 2009 dengan jumlah halaman 235. 

Dari Keramat Jadi Wisata Budaya

Sebelum dieksplorasi, tempat ini dulunya dihindari masyarakat, dianggap 'makkarama' atau angker karena banyak kerangka manusia ditemukan.

Setelah eksplorasi, tokoh adat bersama pihak berwenang sepakat membuka Tampang Allo sebagai objek wisata budaya. 

Sebelum dibuka, ritual adat digelar untuk menetralisir dan menghormati situs keramat tersebut.

“Itu mereka bakar babi, selesai itu baru mereka kasih masuklah sebagian kepala-kepala (tengkorak) manusia,” kata narasumber.

Kerangka dan tengkorak yang ditemukan lalu ditata di ruang terbuka agar bisa dilihat pengunjung. 

Hal ini justru menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama turis asing.

“Akhirnya keputusan, kami berkata, ‘Taruh saja di atas itu, supaya kalau ada turis yang datang, mereka lihat'. Banyak orang bule yang senang datang di situ,” tambahnya.

Kini, meski tidak lagi digunakan sebagai lokasi pemakaman, Tampang Allo tetap berdiri sebagai saksi bisu sejarah Toraja. 

Situs ini menjadi pengingat akan kisah kelam masa lalu sekaligus jembatan untuk mengenalkan budaya kepada generasi masa kini dan wisatawan mancanegara.
(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved