Ribuan Demonstran Ditangkap dalam Unjuk Rasa Ricuh, Tak Ada di Sulsel
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan menindak tegas para pelaku perusakan.
TRIBUNTORAJA.COM - Gelombang aksi unjuk rasa yang berujung ricuh terjadi di berbagai daerah Indonesia.
Sepanjang 25–31 Agustus 2025, Polri mencatat sebanyak 3.195 orang diamankan oleh 15 kepolisian daerah (Polda).
Menariknya, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi satu-satunya yang tidak menangkap satu pun demonstran.
Padahal, aksi unjuk rasa di Kota Makassar, Sulsel, yang paling anarkis karena sampai membakar gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel dan menelan lima korban jiwa.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan menindak tegas para pelaku perusakan.
“Kami akan menangkap pelaku-pelaku pembuat kerusuhan dan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto menjenguk aparat yang terluka di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Sigit menambahkan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden agar situasi keamanan segera pulih.
“Kami akan mengembalikan ketertiban, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dan perekonomian tumbuh,” katanya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, merinci bahwa dari 3.195 orang yang diamankan, 387 orang sudah dipulangkan, sementara 2.753 masih diperiksa.
Adapun 55 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Berikut jumlah orang yang diamankan di 15 Polda:
Polda Metro Jaya: 1.240 orang
Polda Jawa Timur: 709 orang (51 tersangka)
Polda Jawa Tengah: 653 orang
Polda Jawa Barat: 147 orang
Polda Bali: 138 orang
Polda Kalimantan Barat: 91 orang
Polda Sumatera Selatan: 63 orang
Polda DI Yogyakarta: 60 orang
Polda Sumatera Utara: 50 orang
Polda Jambi: 17 orang
Polda Banten: 15 orang
Polda Sulawesi Barat: 6 orang
Polda Papua Barat Daya: 4 orang (tersangka)
Polda Sulawesi Tengah: 1 orang
Polda NTB: 1 orang
Meski tidak ada demonstran yang diamankan, Sulsel menghadapi insiden serius berupa kebakaran Gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel pada Jumat (29/8/2025).
Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono menyebut pihaknya telah mengidentifikasi calon tersangka.
“Potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa melakukan penegakan hukum lebih jelas,” ujarnya.
Rusdi menambahkan, selain korban jiwa kebakaran di DPRD Makassar meludeskan 61 mobil dan 15 motor, dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp250 miliar.
Gelombang demonstrasi ini dipicu oleh kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan di Jakarta, isu kenaikan tunjangan DPR, serta tuntutan buruh.
Aksi damai yang meluas berubah menjadi kerusuhan di sejumlah kota, termasuk perusakan fasilitas publik di Jakarta dan pembakaran Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
Pemerintah memastikan proses hukum akan dilakukan transparan, sembari menjamin hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara damai.(tribun timur)
Kebakaran DPRD Makassar, Korban Tewas Bertambah Jadi Empat Orang |
![]() |
---|
Ini Sosok 3 Korban Tewas Kebakaran Gedung DPRD Makassar |
![]() |
---|
Kisah Pilu Abay Tewas Saat Gedung DPRD Makassar Dibakar: Sesak Ya Allah |
![]() |
---|
Gedung DPRD Dibakar Massa, Laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya Ditunda |
![]() |
---|
Gedung DPRD Kota Makassar Terbakar: 4 Tewas, Satu Kritis, 3 Luka, 67 Mobil Tinggal Bangkai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.