Penjelasan BRIN dan BMKG Soal Dentuman Misterius di Cirebon yang Diduga Meteor Jatuh
Sejauh ini BMKG tidak mencatat adanya aktivitas cuaca ekstrem maupun getaran seismik yang signifikan di wilayah tersebut.
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Dentuman misterius dan bola api di langit Cirebon, Jawa Barat, bikin geger.
Warga Cirebon heboh.
Video bola api di langit serta kobaran api di dekat tol pun tersebar di media sosial dan menjadi viral.
Baca juga: Benarkah Meteor Jatuh? Viral Dentuman dan Bola Api di Langit Cirebon
Muncul spekulasi jika dentumah dan bola api itu adalah meteor yang jatuh. Benarkah demikian?
Fenomena ini mendapat atensi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BMKG Stasiun Kertajati tengah melakukan penelitian dan mengumpulkan data untuk memastikan asal usul dentuman misterius serta cahaya seperti bola api tersebut.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini BMKG tidak mencatat adanya aktivitas cuaca ekstrem maupun getaran seismik yang signifikan di wilayah tersebut.
"Masih diteliti dulu, kami masih mengumpulkan data awalnya," kata Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad.
Baca juga: Fenomena Hujan Meteor Bootid Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Catat Waktu Pengamatan Terbaik!
"Dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem,” jelas Fuad.
Ia menambahkan, hasil pemantauan BMKG sejauh ini belum menunjukkan adanya getaran signifikan maupun fenomena meteorologis yang tidak biasa.
“Fenomena seperti meteor atau benda langit bukan kewenangan BMKG, melainkan lembaga antariksa seperti BRIN,” ujarnya.
Fuad juga menjelaskan bahwa fenomena yang berkaitan dengan meteor atau benda langit bukan merupakan ranah BMKG.
"Peristiwa semacam ini termasuk dalam kewenangan lembaga antariksa seperti BRIN, karena BMKG tidak memiliki instrumen untuk mendeteksi pergerakan meteor," tambahnya.
Meski begitu, BMKG tetap memantau laporan dari berbagai sumber dan masyarakat untuk memastikan kebenaran fenomena yang terjadi.
BRIN adalah singkatan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebuah lembaga pemerintah Indonesia yang bertugas mengoordinasikan, mengintegrasikan, dan memperkuat kegiatan riset dan inovasi nasional.
Baca juga: Barbie Hsu Sancai Meteor Garden Sempat Ditolak Beberapa RS di Jepang Sebelum Meninggal
Pusat Riset Antariksa BRIN, yang dulunya merupakan bagian dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).
Mereka melakukan pengamatan terhadap fenomena astronomi seperti hujan meteor, gerhana, dan pergerakan benda langit lainnya.
BRIN juga mengelola observatorium seperti Observatorium Bosscha di Lembang dan Observatorium Nasional Timau di NTT.
Diduga Meteor Besar
Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, turut memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut.
Berdasarkan sejumlah kesaksian dan rekaman CCTV, ia menyimpulkan bahwa benda bercahaya itu kemungkinan besar merupakan meteor berukuran cukup besar.
"Saya menduga itu meteor yang melintas dari arah barat daya, memasuki wilayah Kuningan–Kabupaten Cirebon sekitar pukul 18.35–18.39 WIB," kata Thomas, Minggu malam.
Thomas menjelaskan bahwa suara dentuman terjadi akibat gelombang kejut ketika meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.
"Saat gesekan dengan udara makin kuat, meteor menimbulkan tekanan besar hingga menghasilkan suara ledakan,” jelasnya.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada tiga bukti utama:
Suara dentuman keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Cirebon.
Getaran kecil yang sempat terdeteksi oleh sensor BMKG Cirebon pada pukul 18.39.12 WIB.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan bola api meluncur cepat di langit sekitar pukul 18.35 WIB.
Berdasarkan laporan awal, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, terutama di wilayah Cirebon bagian timur, seperti Kecamatan Lemahabang.
Sejumlah warga mengaku sempat melihat bola api melintas cepat di langit sebelum terdengar suara dentuman keras yang menggema.
Penjelasan Jasa Marga
Dalam video viral memperlihatkan kobaran api di sekitar tol. Keterangan video menyebutkan itu ada meteor yang jatuh.
Untuk memastikan itu, pihak Jasa Marga selaku pengelola tol bersama aparat TNI Kodim 0620/Kabupaten Cirebon telah menelusuri lokasi yang disebut-sebut menjadi titik jatuhnya meteor, tepatnya di sekitar Gerbang Tol Mertapada KM 219.
Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, informasi tersebut dipastikan tak benar.
“Hasil pengecekan di lapangan nihil. Tidak ditemukan tanda-tanda meteor jatuh maupun kebakaran di sekitar lokasi," ujar petugas Jasa Marga yang didampingi personel Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, seperti dikutip dari grup resmi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Cirebon, Senin (6/10/2025) dini hari.
"Jadi bisa dipastikan informasi itu tidak benar,” sambungnya.
Terpisah Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron menegaskan, bahwa peristiwa kebakaran di ruas tol yang dikaitkan dengan meteor hanyalah berita lama yang kembali diunggah ulang oleh warganet.
"Soal kebakaran di ruas tol Ciperna yang beredar di media sosial itu berita lama. Jangan asal nge-share dan memperkeruh suasana."
"Ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita tetap tenang dan jangan termakan oleh berita-berita hoaks yang tidak jelas sumbernya,” tegas Letkol Inf M Yusron dalam keterangannya resmi.
Ia juga menjelaskan, hingga saat ini tidak ditemukan adanya benda langit yang jatuh di wilayah Cirebon.
"Dari hasil pengecekan di lapangan, tidak ditemukan adanya meteor yang jatuh."
Sebaagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Peneliti BRIN Bongkar Asal Usul Suara Misterius Dentuman saat Meteor Melintasi Cirebon
Benarkah Meteor Jatuh? Viral Dentuman dan Bola Api di Langit Cirebon |
![]() |
---|
Puncak Musim Hujan di Wilayah Toraja dan Enrekang Pada April 2026 |
![]() |
---|
Cuaca Tana Toraja Sabtu 4 Oktober 2025: Hujan Intensitas Ringan |
![]() |
---|
Cuaca Toraja Utara Sabtu 4 Oktober 2025: Hujan Ringan Siang, Lolai Berawan |
![]() |
---|
Cuaca Tana Toraja Jumat 3 Oktober 2025: Potensi Hujan Ringan di Beberapa Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.