Tekno

Microsoft Bakal Bikin Kecerdasan Buatan alias AI yang Tunduk pada Manusia

Microsoft membentuk MAI Superintelligence Team untuk mengembangkan Humanist Superintelligence (HSI), AI canggih yang tunduk pada manusia...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
KECERDASAN BUATAN - Markas raksasa teknologi dunia, Microsoft. Terkini, Microsoft membentuk MAI Superintelligence Team untuk mengembangkan Humanist Superintelligence (HSI), AI canggih yang tunduk pada manusia dan berfokus pada kepentingan kemanusiaan. 

Salah satu proyek awalnya adalah AI Companion, asisten digital yang membantu pengguna belajar, bekerja, dan berinteraksi produktif tanpa menggantikan hubungan manusia.

Bidang lain yang menjadi fokus ialah Medical Superintelligence, yakni pengembangan sistem diagnosis medis berbasis AI.

Dalam uji coba internal, model MAI-DxO berhasil menebak 85 persen kasus medis kompleks dari New England Journal of Medicine Case Challenge, jauh di atas rata-rata dokter manusia yang hanya 20 persen.

“Kami punya pandangan yang jelas menuju superinteligensi medis dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Suleyman.

Ia menambahkan bahwa teknologi tersebut akan membantu mendeteksi penyakit lebih dini, memperpanjang usia harapan hidup, dan meningkatkan kesehatan global.

Selain itu, proyek Clean Energy (Energi Bersih) juga menjadi prioritas.

Di sini, HSI akan digunakan untuk mempercepat riset energi terbarukan, termasuk pengembangan baterai rendah karbon dan teknologi energi fusi.

Suleyman memprediksi, dunia akan mencapai era energi bersih melimpah sebelum tahun 2040 berkat kemajuan AI.

 

Baca juga: Microsoft Resmi Hentikan Dukungan untuk Windows 10, Pengguna Disarankan Beralih ke Windows 11

 

Didukung Tim Ilmuwan Dunia

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Microsoft menyiapkan investasi besar bagi tim MAI Superintelligence, meskipun nilai pastinya belum diungkap.

Tim ini diperkuat oleh ilmuwan internal Microsoft serta pakar dari berbagai lembaga riset global.

Salah satunya adalah Karen Simonyan, mantan peneliti Google DeepMind dan salah satu pendiri Inflection AI, yang kini ditunjuk sebagai Chief Scientist.

Di Inflection, Simonyan berperan penting dalam pengembangan Inflection-1, pesaing awal model GPT dari OpenAI dan Claude dari Anthropic.

Suleyman menegaskan bahwa tantangan utama pengembangan HSI bukan hanya pada kecerdasan, tetapi juga pada pengendalian dan keamanan.

“AI adalah jalan menuju peradaban yang lebih baik, tapi hanya jika ia melayani manusia. HSI bisa menjadi penemuan terbesar dalam sejarah, asalkan kepentingan manusia tetap menjadi pusatnya,” tutup Suleyman.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved