Abdul ‘Lemon’ Rahman, Sang Penyelamat Wajah PSM Makassar

TRIBUNTORAJA.COM - Julukan super sub seolah melekat di diri Abdul Rahman.

Winger lincah PSM Makassar itu berkali-kali muncul sebagai sosok penyelamat kala Juku Eja terpuruk.

Dalam dunia sepak bola, super sub berarti pemain cadangan yang mampu memberi dampak besar ketika diturunkan, menjadi pembeda, pencetak gol krusial, atau penentu hasil akhir.

Dan di PSM Makassar, sosok itu bernama Abdul Rahman, atau yang akrab disapa Lemon.

Pemain asal Karimun, Kepulauan Riau, itu sudah empat kali menjadi pahlawan PSM saat masuk dari bangku cadangan.

Tiga di antaranya di Liga 1 2024/2025 dan satu di Super League 2025/2026.

Terbaru, Lemon kembali jadi sorotan.

Pada laga ulang tahun ke-110 PSM, Minggu (2/11/2025) sore, ia menyelamatkan wajah tim saat menjamu Madura United di Stadion BJ Habibie, Parepare.

PSM sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Taufany di menit 45+1.

Namun, drama terjadi di penghujung laga.

Masuk menggantikan Syahrul Lasinari di menit 71, Lemon membalas dengan sundulan tajam pada menit 88 setelah menerima umpan silang Ananda Raehan.

Gol itu memastikan PSM terhindar dari kekalahan di hari bersejarah mereka.

Meski hanya menambah satu poin, kontribusi Lemon tak terbantahkan.

Ia kembali menunjukkan bahwa peran pemain cadangan bisa sama vitalnya dengan starter.

“Semua pemain dan pelatih sudah berjuang maksimal. Namanya sepak bola, kadang menang, kadang kalah, kadang seri,” ujar Lemon usai laga.

“Kami akan terus berbenah menghadapi pertandingan berikutnya.”

Sejak bergabung dua musim lalu, Abdul Rahman telah mencatatkan 41 penampilan dan enam gol untuk PSM.

Meski lebih sering memulai dari bangku cadangan, ia selalu tampil dengan semangat tinggi.

Di skuad musim ini, posisi sayap PSM begitu kompetitif.

Ada Jacques Medina, Victor Dethan, dan Lucas Dias yang kerap menjadi pilihan utama.

Namun bagi Lemon, persaingan bukan alasan untuk menyerah.

“Saya selalu bekerja keras di latihan. Soal siapa yang jadi starter, itu keputusan pelatih,” tutur mantan pemain Timnas U-23 Indonesia itu tenang.

Di mata suporter, Lemon bukan sekadar pemain pelapis.

Ia adalah simbol daya juang dan kesetiaan, pemain yang selalu siap dipanggil kapan pun tim membutuhkannya.

Pemain Lokal

Coach Ahmad Amiruddin (43) jeli melakukan pergantian pemain.

Di babak kedua, pelatih asal Lappariaja, Bone ini memasukkan beberapa pemain lokal mengganti pemain asing.

Hasilnya, Abdul Rahman ‘Lemon’ (23) mencetak gol penyeimbang pada menit 88 lewat sundulan.

Gol Lemon sekaligus menyelamatkan PSM Makassar dari kekalahan di kandang.

Pesta peraayaan hari ulang tahun ke-110 PSM pun digelar meriah bersama ribuan suporter.

Tambahan amunisi Ramang muda memang membuat permainan Juku Eja kelihatan semakin ngotot.

Peluang demi peluang tercipta dari kombinasi Akbar Tanjung-Lemon-Victor Dethan.

Daisuke Sakai ikut memberi warna di babak kedua. Plus Victor Luiz yang sedari menit awal tampil agresif menekan.

“Kelihatan sekali dalam laga ini bahwa pemain lokal kita masih menjunjung tinggi semangat ewako dan siri na pacce. Beda memang siri na pacce-na anak-anak Makassar,” jelas seorang suporter, Rahman (35).

Bermain imbang di kandang memang mengecewakan. Apalagi di momen spesial. Imbang sejatinya tak layak jadi kado ultah ke-110 PSM.

Tapi kalah sudah pasti menjadi aib. Kalah di kandang di momen ulang tahun PSM sulit dibayangkan pedihnya.

Para pemain lokal pun telah menyelamatkan dari kepedihan itu.

Laga PSM kontra Madura United di Stadion BJ Habibie, Parepare tanpa pelatih kepala, Minggu (2/11/2025) pukul 16.30 Wita.

Pekan ke-11 Super League 2025/2026, PSM Makassar belum didampingi Tomas Trucha.

Trucha ditunjuk menggantikan Bernardo Tavares dan baru diperkenalkan ke publik, Selasa (28/10).

Trucha belum bisa mendampingi tim Juku Eja karena proses pendaftaran belum rampung, sehingga menyaksikan laga dari tribune.

Tugas pelatih kepala diserahkan kepada asisten pelatih Ahmad Amiruddin.(kaswadi)