"Tadi pagi sebenarnya masih ada ja di sini. Tapi saya disuruh ke kampung lagi untuk menjemput ibuku di rumah," ujar Eden sambil terisak.
Saat tiba kembali di Makale, Eden dan ibunya mendapati kos tersebut ludes terbakar. Tersisa puing-puing bangunan yang menghitam sisa kebakaran.
Mereka pun menangis histeris.
Namun, nasi sudah jadi bubur. Eden akan kembali mengurus berkas-bekasnya agar bisa melanjutkan pendidikannya an meraih cita-citanya.
(*)