Patane Diterjang Longsor

Anjing Pelacak dari Polda Sulsel Akan Turun Bantu Deteksi 12 Jenazah Yang Tertimbun Longsor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANJING PELACAK - Warga dibantu aparat dari TNI dan Polri melanjutkan pencarian 12 jenazah yang masih tertimbun longsor di Lembang Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, Kamis (27/2/2025) pagi ini. Polda Sulsel akan menurunkan anjing pelacak (K9) untuk membantu mendeteksi jenazah yang masih tertimbun.

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Pencarian 12 jenazah yang tertimbun Longsor di Lembang (Desa) Lo'ko Uru, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sulsel, dilanjutkan pagi ini, Kamis (27/2/2025) pagi ini.

Di hari ketiga ini, puluhan warga ikut melakukan pencarian membawa alat seadanya seperti cangkul, skop.

Mereka bergotong royong mencari jenazah dari rumpun keluarga yang patane-nya diterjang longsor.

Harapan warga akan adanya bantuan anjing pelacak dari Polda Sulsel mendapat angin segar.

Tim dari Polda Sulsel akan melibatkan personilnya untuk membantu warga. Tidak hanya itu, anjing pelacak dari unit K9 akan ikut membantu.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, kepada Tribun Toraja.

"Setelah melihat pemberitaan dari Tribun Toraja dan laporan dari warga bahwa alat berat sulit masuk di lokasi dan warga membutuhkan bantuan dari Anjing Pelacak, pagi ini saya berkomunikasi dengan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, dan beliau mengiyakan permohonan kami. Itu suatu titik terang," ucapnya via telepon kepada Tribun Toraja, Kamis (27/2/2025).

Lanjut Dedy, sapaannya, jka tidak ada halangan, tim dari Polda Sulsel bersama anjing pelacak (K9) akan tiba di Toraja Utara nanti malam.

"Dari Dir Samaprta segera kirim K9, dan jika tidak ada halangan nanti malam akan tiba. Semoga Jumat (28/2/2025) besok akan bersama dengan warga dalam melakukan pencarian lanjutan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, longsor menimpa 4 kuburan keluarga khas Toraja, Selasa (25/2/2025) dini hari.

4 kuburan ini terdiri dari 2 patane (kuburan berbentuk rumah) dan 2 liang (pahatan batu gunung).

Akibat longsor itu, puluhan jenazah yang sudah tersimpan dalam kuburan itu terhambur dan terbawa material longsor. Beberapa bahkan tertimbun saat tanah di tebing runtuh.

Di hari pertama kejadian, sebanyak 58 jenazah berhasi dievakuasi. Jenazah ini untuk sementara dititipka ke patane kerabat lain.

Keluarga pemilih patane menyebutkan masih ada 12 jenazah yang belum ditemukan.

Pencarian terkendala peralatan dan juga cuaca di mana hujan deras diserta angin kencang masih turun di wilayah tersebut setiap sore hingga malam hari.

(*)