TRIBUNTORAJA.COM - Pengusaha asal Toraja, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), yang telah ditetapkan sebagai tersangka otak pembuatan uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Makassar, Sulsel, Kamis (2/1/25).
Annar dilarikan ke RS Bhayangkara pada Sabtu (28/12/24), setelah polisi mengumumkan statusnya sebagai tersangka kasus yang mencoreng dunia pendidikan Indonesia ini.
Hingga hari ini, sudah 5 hari Annar menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, yang dikonfirmasi mengenai kondisi terkini kesehatan ASS, belum memberikan jawaban.
Namun sebelumnya, Reonald Simanjuntak mengatakan jika ASS dibawa ke rumah sakit karena syok dan drop setelah statusnya dinaikkan penyidik menjadi tersangka dan dijadwalkan penahanan.
Ia menyebutkan bahwa Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.
Annar mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.
Hal ini menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin (23/12/2024) lalu.
Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 WITA, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa.
Dia datang bersama penasihat hukumnya.
Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan kemudian istirahat.
12 jam kemudian, penyidik Polres Gowa menggelar gelar perkara, yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.
Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.
Peran Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dalam Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Makassar
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka ASS dalam rilis akhir tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Senin (30/12/2024).
Kombes Pol Dedi Supriyadi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak dari pencetakan dan peredaran uang palsu.
Selain itu, ide, pemodal, dan pembelian mesin uang palsu ini berasal dari inisiatif Annar.
"Otak pelaku adalah inisial ASS. Perannya adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut memodali, kemudian ikut membeli mesin, dan juga pemberi pemerintahan," jelasnya.(sayyid)