Erick menjelaskan bahwa padatnya jadwal adalah bagian dari tantangan dalam dunia sepak bola modern.
Ia membandingkan situasi di Indonesia dengan kompetisi di Eropa, di mana klub-klub harus menghadapi liga domestik dan Liga Champions secara bersamaan.
"Ini adalah tantangan yang harus dihadapi. Di Eropa, klub-klub juga harus membagi fokus antara liga domestik dan Liga Champions, bahkan di tengah-tengah musim. Jadi, saya harap kita tetap komitmen pada program yang telah ditetapkan," ujar Erick.
Baca juga: Timnas Indonesia Kalah dari Vietnam, Ini Penyesalan Shin Tae-yong
Erick menegaskan bahwa tujuan utama Indonesia di Piala AFF adalah untuk mematangkan pemain muda, yang nantinya akan dipersiapkan untuk turnamen-turnamen yang lebih besar di masa depan.
"Saya tidak meminta liga dihentikan. Fokus kita adalah pada pemain muda. Memang, semua format turnamen melelahkan, tapi ini adalah bagian dari proses menuju kompetisi yang lebih besar," lanjut Erick.
(*)