Ramadan 2024

Awal Ramadan Berpotensi Beda, Menag Yaqut: Sikapi Dengan Toleransi

Penulis: Redaksi
Editor: Donny Yosua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

TRIBUNTORAJA.COM - Menyikapi potensi perbedaan awal Ramadan 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyerukan kepada masyarakat untuk tetap memelihara ukhuwah dan toleransi.

Sebagaimana yang diketahui, pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 untuk menetapkan awal puasa tahun ini.

Sidang tersebut akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini dimulai pada 11 atau 12 Maret.

 

 

Namun, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara sebagian jemaah tarekat akan memulai puasa lebih awal pada 10 Maret 2024.

Terhadap situasi ini, Menag Yaqut mengajak umat Islam untuk menjaga toleransi dan ukhuwah Islamiyah.

"Umat Islam diimbau untuk tetap memelihara ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," ujar Yaqut, Rabu (6/3/2024), seperti yang dilaporkan Kemenag.

 

Baca juga: Jangan Lupa Mandi Wajib Sebelum Masuk Bulan Ramadan, Begini Caranya

 

Lebih dari itu, Yaqut juga menerbitkan surat Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Surat edaran ini juga ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Edaran ini turut disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

 

Baca juga: Terlambat Ganti Puasa Tahun Lalu hingga Masuk Ramadan Tahun Ini? Begini Penjelasan Hukumnya

 

Halaman
12