Erupsi Gunung Marapi

Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 22 Pendaki Tewas

Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

TRIBUNTORAJA.COM - Pada Selasa (5/12/23) pagi, Basarnas Padang melaporkan sebanyak 13 korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Namun, pada Selasa (5/12/2023) malam, update korban meninggal bertambah menjadi 22 orang.

Jumlah itu setelah tim SAR kembali menemukan sembilan korban tewas.

Ditemukannya 9 korban tewas, maka tinggal satu korban yang dinyatakan masih hilang.

52 pendaki lainnya dilaporkan selamat.

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sore yang menyebabkan 75 pendaki terjebak.

"Total yang meninggal dunia menjadi 22 orang, bertambah sembilan orang setelah tadi kita dapatkan informasi," kata Kepala Basarnas Padang Abdul Malik saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Abdul mengatakan, 13 korban sudah berhasil dievakuasi dari atas Gunung Marapi.

Sementara korban lainnya masih dalam proses evakuasi.

"Jadi masih ada sembilan jenazah lagi yang sedang kita proses evakuasi. Mudah-mudahan secepatnya bisa diturunkan," kata Abdul.

Evakuasi terkendala hujan abu akibat Marapi yang masih mengalami erupsi.

Dilaporkan, hujan abu bercampur kerikil melanda daerah Ampek Angkek, Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat akibat erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).

Salah seorang warga Ampek Angkek, Candung, Romi (42), mengatakan sebelum terjadi erupsi, Gunung Marapi mengeluarkan suara gemuruh yang keras.

"Ada gemuruh suara keras. Lalu ada gempa. Saya terkejut dan lari keluar rumah," kata Romi kepada Kompas.com, Minggu (3/12/2023).

Menurut Romi, tak berapa lama setelah letusan itu, turun hujan abu yang disertai kerikil-kerikil. Ini menimbulkan bunyi di atap rumah.

Halaman
123