TRIBUNTORAJA.COM - Persik Kediri melawat ke markas PSM Makassar dengan tim yang ramping. Pelatih Marcelo Rospide hanya membawa 22 pemainnya.

Sejumlah pemain harus ditinggal karena cedera ataupun akibat hukuman kartu merah.

Salah satu pemain yang tidak ikut dibawa adalah Arthur Irawan. Tidak ada penjelasan dari manajemen maupun oficial tim tentang kondisi Arthur.

Padahal, perannya dibutuhkan sebagai kapten tim dan juga jenderal di lapangan tengah, apalagi setelah ditinggal Renan Silva.

Renan harus absen karena mengantongi kartu merah saat menjamu Persib Bandung, Jumat (28/7/2023) pekan lalu, yang berakhir dengan kekalahan 1-2.

Hingga pekan kelima, Arthur baru dua kali dimainkan dan dua-duanya berakhir dengan kekalahan. Laga tersebut adalah lawan Madura United yang berakhir 2-3 dan saat takluk dari Dewa United 0-3.

Selebihnya, gelandang berusia 30 tahun itu sebagai penghias bangku cadangan.

Sementara itu, Renan Silva menjadi pemain yang tak tergantikan di Persik sejak musim lalu. Memasuki musim 2023/2024, ia masih menjadi pilihan utama dengan selalu bermain di 5 laga terakhir.

Sang Maestro, julukannya, telah mencetak dua gol untuk Persik musim ini.

Profil Athur Irawan

Arthur lahir di Surabaya, 3 Maret 1993. Ia telah menyukai sepakbola sejak kecil.

Saat usia 8 tahun, ia mulai bermain sepak bola di Jakarta dan sempat menarik perhatian akademi muda Manchester United. Namun, orang tua Arthur saat itu belum mengijinkannya untuk menekuni bola dan memilih untuk menuntut pendidikan lebih dahulu.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini mulai menekuni sepakbola profesional di Eropa.

Pada 9 November 2011, Arthur resmi menandatangani kontrak dengan RCD Espanyol. Sebelum ke RCD Espanyol B, Arthur sempat tercatat membela klub Lytham Town yang merupakan klub dari divisi amatir di Inggris.

Dia masuk ke dalam tim muda RCD Espanyol untuk dibina dan mengembangkan teknik bermain.