Tekno
DeepSeek V3.1 Resmi Dirilis, Tiongkok Tantang Dominasi AI Amerika
DeepSeek resmi meluncurkan model bahasa terbaru DeepSeek V3.1 dengan 685 miliar parameter. Model AI asal Tiongkok ini menantang dominasi OpenAI...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM – Perusahaan kecerdasan buatan asal Hangzhou, DeepSeek, resmi merilis model bahasa terbaru mereka, DeepSeek V3.1, Rabu (20/8/2025).
Kehadiran model ini dipandang sebagai langkah strategis Tiongkok untuk menantang dominasi Amerika Serikat dalam industri AI global.
DeepSeek V3.1 merupakan penerus dari model V3 yang diluncurkan pada Maret 2025.
Model terbaru ini membawa peningkatan signifikan, mulai dari kapasitas 685 miliar parameter hingga context window yang lebih panjang.
Sebagai perbandingan, GPT-3 OpenAI hanya memiliki 175 miliar parameter.
Dengan kapasitas besar itu, DeepSeek V3.1 diklaim lebih cerdas dalam menjawab, konsisten dalam percakapan panjang, dan fleksibel menghadapi beragam tugas.
Baca juga: Open AI Resmi Rilis Model Baru GPT-5: Setara Kecerdasan PhD, Minim Halu
Model ini juga mendukung format tensor seperti BF16, F8_E4M3, dan F32, yang memberi keleluasaan bagi pengembang serta peneliti untuk menyesuaikan kebutuhan teknis.
Saat ini, DeepSeek V3.1 sudah tersedia untuk diunduh melalui platform Hugging Face.
Namun, layanan API dan inference publik belum dirilis.
Baca juga: Kecerdasan Buatan OpenAI Main Catur Lawan Grok, Grandmaster Magnus Carlsen Jadi Pengamat
Strategi dan Persaingan Global
DeepSeek memilih pendekatan konsolidasi saat mengembangkan V3.1, setelah sebelumnya menghadapi kegagalan pada model hybrid, baik internal maupun kompetitor seperti Qwen milik Alibaba Cloud.
Formula terbaru ini disebut lebih stabil dan siap bersaing dengan model global lainnya.
Kehadiran DeepSeek V3.1 juga semakin memanaskan persaingan dengan OpenAI GPT-5, yang diluncurkan awal Agustus 2025.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Milik Elon Musk, Grok AI Bikin Geger usai Puji Hitler dan Bela Palestina
GPT-5 hadir dengan tiga mode penggunaan: Fast, Auto, dan Thinking.
Sementara itu, DeepSeek menonjolkan parameter yang lebih besar serta distribusi terbuka melalui Hugging Face.
Baca juga: Ini Dia DeepSeek, Kecerdasan Buatan alias AI Asal China yang Guncang Dunia Teknologi
Tekanan bagi Perusahaan Barat
Peluncuran ini memperkuat posisi Tiongkok sebagai penantang serius dalam industri AI, yang selama ini didominasi perusahaan Barat seperti OpenAI, Google, dan Meta.
Sebelumnya, model DeepSeek R1 sempat mengungguli beberapa model AI internasional dalam uji standar, meski dikembangkan dengan biaya lebih rendah.
Kini, publik teknologi masih menantikan kehadiran DeepSeek R2, penerus R1 yang menuai pujian.
Namun peluncurannya disebut tertunda karena CEO DeepSeek, Liang Wenfeng, dikenal perfeksionis dan ingin memastikan kualitas produk benar-benar matang.
(*)
APJII: TikTok Jadi Media Sosial Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Infinix HOT 60 Pro Plus Rilis di Indonesia Hari Ini, Berikut Spesifikasi dan Prediksi Harga |
![]() |
---|
Warga California AS Protes Mark Zuckerberg Punya 11 Rumah dalam 1 Kompleks |
![]() |
---|
Harga iPhone 15 Series di Indonesia Turun hingga Rp700 Ribu per Agustus 2025 |
![]() |
---|
Apple Tak Sengaja Bocorkan Daftar Produk Baru, Termasuk Vision Pro 2 dan iPad Mini OLED |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.