MPLS SMAN 1 Rantepao Fokus Pengembangan Karakter dan Prestasi Siswa Lewat Ekstrakurikuler

TRIBUNTORAJA.COM – SMA Negeri 1 Rantepao menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. 

Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan diikuti oleh seluruh siswa baru kelas 10 yang berjumlah 433 orang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Samaruddin Hanuddin, menyampaikan bahwa materi MPLS tidak hanya berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah, namun juga menanamkan nilai-nilai karakter dan wawasan kebangsaan. 

“Materi literasi digital yang kami berikan mencakup kejujuran dalam dunia daring, etika menggunakan media sosial, dan membentuk siswa agar bijak dalam menggunakan teknologi,” jelas Samaruddin saat ditemui di sela-sela kegiatan MPLS, Selasa (15/72025) pagi.

SMAN 1 Rantepao yang memiliki total siswa sebanyak 1.209 orang, terus berkomitmen membina siswa secara menyeluruh.

 Jumlah siswa saat ini terdiri dari 427 siswa kelas 12, 425 siswa kelas 11, dan 433 siswa kelas 10.

Dengan tenaga pendidik dan pegawai sekitar 100 orang, sekolah ini menjadi salah satu sekolah terbesar di Toraja Utara.

Untuk mendukung pengembangan minat dan bakat siswa, sekolah menyediakan 11 ekstrakurikuler aktif, termasuk Paskibra, Basket, SMANSA Sains, English Club, Voli, dan Taekwondo.

Kegiatan-kegiatan ini terbuka bagi semua siswa dan menjadi wadah positif untuk menyalurkan potensi non-akademik.

Prestasi akademik siswa SMAN 1 Rantepao, terlihat sangat banyak piagam penghargaan dalam kantor maupun di dalam ruang bidang kesiswaan. 

Pada tahun 2024, siswa dari sekolah ini berhasil meraih prestasi dalam lomba matematika dan kimia tingkat internasional yang diselenggarakan oleh salah satu universitas ternama di Sumatera Utara.

Mereka juga secara rutin mengikuti ajang bergengsi seperti SN3 dan Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Mengusung visi “Unggul dalam mutu, jaya prestasi, dan mulia bekerja,” sekolah ini memiliki misi utama untuk meningkatkan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setiap tahun.

Selain itu, pembentukan karakter yang kuat juga menjadi fokus utama dalam proses pendidikan.

Terkait penerimaan siswa pindahan, sekolah memiliki kebijakan yang cukup ketat.

Setiap calon siswa akan diwawancarai terlebih dahulu oleh tim kesiswaan. 

“Kami akan menggali alasan pindah, rekam jejak dari sekolah asal, dan latar belakang siswa secara menyeluruh. Penerimaan sangat selektif, apalagi untuk kelas 11 dan 12, karena kelas 10 saat ini sudah penuh,” tegas Samaruddin.(*)