Dosen UNM Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Kampus, Keluarga: Sudah Setahun Hilang Kontak

Peristiwa gantung diri ini sempat mengejutkan warga di Jl Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar.

Editor: Imam Wahyudi
ist
DOSEN UNM - Keluarga menunggu di depan ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, tempat visum jenazah almarhum HY, dosen UNM yang ditemukan tewas tergantung di pohon Jl Emmy Saelan III, Kecamatan Rappocini, Makassar, Jumat (11/7/2025). 

TRIBUNTORAJA.COM - Kabar duka datang dari dunia akademik di Makassar.

Seorang pria yang ditemukan tewas tergantung di pohon depan kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Makassar, Jumat (11/7/2025) siang, diketahui adalah dosen Pendidikan Khusus Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial HY.

Keterangan seorang keluarga, HY telah setahun lebih tidak berkomunikasi dengan keluarganya, termasuk tak diketahui lagi tempat tinggalnya di Makassar.

"Sudah setahun lost contact. Dia kos di Makassar tapi kami tidak tahu kosnya di mana," ungkap Abu Basrah (47), kakak sepupu almarhum, saat ditemui di depan ruang forensik RS Bhayangkara Makassar, Jumat malam.

Keluarga dan kerabat yang mengetahui kabar duka ini tampak memadati halaman forensik untuk mengurus proses visum jenazah.

Setelah visum selesai, jasad HY langsung diterbangkan menuju Kendari, Sulawesi Tenggara, lalu dilanjutkan ke kampung halamannya di Kabupaten Muna, tempat sang istri berada.

Peristiwa gantung diri ini sempat mengejutkan warga di Jl Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar.

HY ditemukan dalam kondisi tergantung di pohon, mengenakan celana abu-abu dan jaket hitam-biru bertuliskan REI. 

Di dekat lokasi, terparkir motor metik Yamaha Mio 125 merah dengan plat DT 6618 LF, yang diduga milik almarhum.

Menurut dr Denny Mathius, dokter forensik dari Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, pemeriksaan terhadap jenazah hanya dilakukan secara visum luar, tanpa autopsi.

“Pemeriksaan hanya visum luar, bukan autopsi, karena sesuai permintaan penyidik,” ujarnya.

“Hasilnya nanti akan kami sampaikan ke penyidik untuk proses investigasi lebih lanjut.”

dr Denny juga membenarkan identitas korban sebagai dosen UNM setelah kecocokan data identitas dipastikan oleh pihak keluarga dan penyidik.(emba)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved