Pengusaha UMKM Sulsel Tolak Pembatasan Gratis Ongkir
Dengan adanya pembatasan free ongkir, Mimi mengaku was-was omzetnya bisa terjun bebas karena pembelian semakin menurun.
TRIBUNTORAJA.COM - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Makassar menolak rencana pembatasan gratis ongkos kirim (ongkir).
Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana membatasi fitur gratis ongkir, hanya berlaku selama 3 hari dalam sebulan.
Hal itu menyusul dengan diluncurkannya aturan baru yakni Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 8 Tahun 2025 tentang Layanan Pos Komersial, utamanya dalam pasal 45 terkait promosi.
Pemilik UMKM Sarung Lontara Wanua Panrita Kitta, Mimi, menilai kebijakan ini akan berdampak negatif bagi pelaku UMKM.
Pasalnya, kata dia, sebelum pembatasan gratis ongkir saja, daya beli sudah sangat menurun.
Dengan adanya pembatasan free ongkir, Mimi mengaku was-was omzetnya bisa terjun bebas karena pembelian semakin menurun.
“Pembeli saya via marketplace selama ini sudah ribuan. Pastinya semua menggunakan fitur free ongkir. Takutnya kalau hilang, mereka tak jadi beli,” ujarnya, Minggu (18/55/25).
Apalagi jika aturan tersebut diberlakukan, maka akan sangat berdampak pada penjualan.
“Omzet pasti terjun bebas,” kata Mimi,
Mimi menjelaskan, kebijakan tersebut juga akan menimbulkan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Semisal saya memiliki 4 karyawan. Karena produksi menurun, maka secara otomatis saya akan mengurangi pekerja karena penjualan di toko online sangat menurun. Sangat untung kalau ada yang belanja 2 sampai 3 orang per hari,” jelasnya.
Olehnya, ia berharap pemerintah bisa membantu pelaku UMKM, apalagi di masa banyaknya tantangan ekonomi.
Bukan malah menjadikan palaku UMKM semakin tidak berdaya dalam berniaga.
“Kalau kebijakan ini diterapkan, sudah pasti membuat pembeli semakin malas berbelanja. Karena ongkir mahal, apalagi kami di wilayah timur, ongkir biasanya hampir setara harga barang jualan,” tambah Mimi.
Senada, pemilik UMKM Bajabu Bugis Mama Aji, Fakra Rauf, menyebut kebijakan pembatasan gratis ongkir akan membuat omzet turun.
“Iya pasti turun (omzet). Karena selama ini seperti Shopee orang suka belanja karena banyak fitur free ongkirnya,” sebut Fakra.
Fakra pun berharap, pemerintah mengambil kebijakan yang berpihak pada kepentingan pelaku UMKM dan konsumen.(rudi)
30 Tahun Menekuni Anyaman Rakki, Andarias Bertahan Hidup Sekaligus Menjaga Warisan Budaya Toraja |
![]() |
---|
UMKM Rantepao Pindah ke Art Center, Nila: Puji Tuhan, Bisa Jualan Lagi |
![]() |
---|
Mantan Karyawan Restoran Sukses Rintis Usaha Es Teler, Raup Untung Rp 700 Ribu Per Hari |
![]() |
---|
Puluhan UMKM dari 19 Kecamatan Meriahkan Pameran Produk Unggulan Tana Toraja |
![]() |
---|
Gandrial Coffeeshop Tana Toraja: Sajian Rasa Otentik dari Lereng Gandang Batu Rinding Allo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.