Sulaeman Asal Pinrang Naik Haji di Usia 1 Abad 2 Tahun
Sulaeman warga Kampung Bacukiki, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Pinrang.
TRIBUNTORAJA.COM - Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Pinrang, Sulaeman Rotte Bagulu, menjadi salah satu JCH tertua di Sulsel tahun ini.
Sulaeman yang lahir pada 31 Desember 1922, berangkat ke Tanah Suci di usia 102 tahun.
Sulaeman warga Kampung Bacukiki, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Pinrang.
Saat dikunjungi Tribun, Rabu (30/4/2025), Sulaeman sedang melaksanakan salat Ashar di masjid dekat rumahnya.
Dia terlihat sangat khusyuk memanjatkan doa.
Keluar dari masjid, Sulaeman bergegas menaiki motor, berboncengan dengan putranya.
"Ponjoki bola, kande beppa (ke rumah makan kue)," ajaknya menggunakan bahasa Bugis Pattinjo, sebelum motornya mulai melaju meninggalkan masjid.
Fisik Sulaeman terlihat masih kuat, penglihatan dan pendengarannya juga masih berfungsi dengan baik.
Itu terlihat saat dia menaiki tangga rumahnya tanpa jeda.
Jempol tangannya tak henti menyentuh garis jemarinya sambil berdzikir.
Sulaeman mengatakan, dirinya sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk berhaji di umur 102 tahun.
"Bersyukur dikasih umur panjang, kesehatan, ada kesempatan haji," ungkapnya.
Sulaeman masuk dalam rombongan kloter 2 calon jemaah haji Kabupaten Pinrang.
Dia mengatakan, dirinya bersama istri, Hj Raji (81) memiliki tujuh anak dan saat ini 34 cucu.
Sementara Sulaeman sendiri anak ke enam dari tujuh bersaudara.
Baginya, umur yang diberikan saat ini hanya bonus dari Allah SWT.
Menurutnya, dirinya diberi kesempatan menuntaskan rukun Islam.
"Alhamdulillah, diberi kesempatan selesaikan semua (rukun Islam)," ucapnya.
Sulaeman membeberkan, biaya naik haji merupakan hasil dari kebunnya dan bantuan dari anak-anak.
Dirinya harus menunggu selama 7 tahun untuk mencapai impiannya naik haji.
"7 tahun. Cepat karena tua'mo'. Biayanya dari hasil kebun itu dikumpul-kumpulkan, ada juga dibantu sama anak-anak,"ujarnya.
Meski umurnya sudah renta, Sulaeman masih sering ke kebunnya. Meski, tak sesering saat muda dulu.
Baginya, berdiam diri di rumah justru hanya membuat tubuhnya sakit.
Sehingga dirinya harus tetap melakukan aktivitas berkebun sesekali.
Dia bahkan mengaku tidak pernah masuk rumah sakit.
Namun penyakit yang menyertainya selama ini hanya tekanan darah.
"Justru sakit kalau cuma di rumah. Biasa satu dua kali ke kebun, massempro' (menyemprot)," ujarnya diselingi senyum.
"Tidak pernah masuk rumah sakit, tidak. Itu masuk rumah sakit mungkin kalau menjenguk saudara atau anak. Penyakit cuma tensi biasa naik (tekanan darah tinggi)," lanjutnya.
Sulaeman berharap, perjalanannya untuk menunaikan haji nanti dilancarkan hingga pulang ke Indonesia.
"Sehat-sehat sampai di sana, selesaikan semuanya (rukun). Pulang ke sini sampai selamat sehat-sehat," harapnya diamini keluarga yang menyaksikan.(ariady)
Tiga Jemaah Haji Indonesia Belum Ditemukan, Satu Jemaah 2024 Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
32 Jemaah Haji Indonesia Positif Covid-19, Kemenkes Imbau Jaga Prokes dan Kesehatan |
![]() |
---|
Jamaah Haji Gelombang II Tinggalkan Makkah |
![]() |
---|
Pulang Haji, Anisah Terpaksa Tinggal di Tenda, Rumahnya di Soppeng Terbakar |
![]() |
---|
Pulang Tanpa Suami, Hj Resnawati Tinggalkan Cinta Suci di Tanah Suci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.