RSKD Dadi dan RS Sayang Rakyat Kewalahan Tampung ODGJ Terlantar, Banyak Tak Dijemput Keluarga

Pihak rumah sakit mencatat bahwa mayoritas gangguan jiwa yang dialami para pasien disebabkan oleh tekanan ekonomi.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun-Timur.com
ODGJ MAKASSAR – Ilustrasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Makassar. RSUD Sayang Rakyat merawat 11 pasien ODGJ, 90 persen di antaranya laki-laki. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR – Dua rumah sakit rujukan di Sulawesi Selatan, yakni Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar dan RSUD Sayang Rakyat, kini dipenuhi oleh pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar yang belum dijemput keluarganya.

Plt Kepala Bagian Humas RSKD Dadi, Abdul Malik, mengungkapkan bahwa sebagian besar ODGJ terlantar berasal dari hasil penjangkauan Dinas Sosial (Dinsos) Makassar.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 50 pasien ODGJ kiriman Dinsos yang tidak diketahui keberadaan keluarganya.

 

 

“Pasien dari Dinsos Makassar ada 50 orang yang tidak diambil-ambil, disitu terus karena tidak bisa pulang, tidak ada keluarganya terdeteksi karena dibawa langsung dari Dinsos,” ujar Abdul Malik kepada Tribun Timur, Selasa (22/4/2025).

Kondisi ini membuat tingkat hunian tempat tidur di RSKD Dadi mengalami lonjakan.

Dari total 327 tempat tidur untuk pasien BPJS kelas 3, seluruhnya kini telah terisi penuh.

 

Baca juga: Munafri Arifuddin Rombak Manajemen Perusda Makassar, Copot Puluhan Pejabat

 

Hanya tersisa beberapa kamar di kelas VIP, serta ruangan perawatan kelas I untuk laki-laki (30 tempat tidur) dan perempuan (17 tempat tidur), serta dua kamar untuk BPJS kelas 2.

Kondisi serupa juga terjadi di RSUD Sayang Rakyat.

Menurut Kepala Seksi Bagian Humas rumah sakit tersebut, pihaknya menerima banyak ODGJ terlantar dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel yang dikirim oleh Dinas Sosial.

 

Baca juga: Bupati Luwu Utara Tanggapi Santai Umpatan Kotor di Facebook, Pelaku Ternyata ODGJ

 

“Ada beberapa pasien dari Pangkep dan Maros, pengakuan Dinsos banyak pengemudi atau pengendara mobil menurunkan ODGJ di jalan, setelah diidentifikasi ada yang dari Sulbar, Jawa atau daerah-daerah lain,” jelasnya.

Sebagian ODGJ bahkan bukan penduduk asli daerah tempat mereka ditemukan.

Berdasarkan pengakuan Dinsos, mereka kerap menjadi korban pembuangan oleh keluarga atau kerabat.

 

Baca juga: Viral ODGJ Diduga Tembak Warga Sudu Enrekang, Korban Dilarikan ke RS

 

Saat ini, terdapat 11 ODGJ yang dirawat di Ruang Perawatan Lily RSUD Sayang Rakyat, yang terdiri dari 10 laki-laki dan satu perempuan.

Mereka berasal dari beberapa daerah, yakni:

  • Kabupaten Enrekang: 1 orang
  • Kabupaten Bone: 1 orang
  • Kabupaten Sidrap: 1 orang
  • Kabupaten Maros: 3 orang (2 laki-laki dan 1 perempuan)
  • Kota Makassar: 5 orang

 

Baca juga: Pasien ODGJ di RSKD Dadi Makassar Ditemukan Meninggal Dunia, Dua Perawat Jadi Tersangka

 

Pihak rumah sakit mencatat bahwa mayoritas gangguan jiwa yang dialami para pasien disebabkan oleh tekanan ekonomi.

“Beban ekonomi yang berat, apalagi sebagai kepala keluarga membuat mereka mengalami gangguan jiwa,” tambahnya.

Selain itu, keinginan yang tidak tercapai seperti obsesi menjadi pegawai negeri juga disebut sebagai salah satu pemicu gangguan kejiwaan.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "ODGJ Terlantar Penuhi Ruang Perawatan RSKD Dadi dan RS Sayang Rakyat"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved