Skuad PSM Makassar Kehilangan Irama Bermain, Peluang Juara Menipis
PSM hanya berselisih tiga poin dari Persija Jakarta yang berada di peringkat empat dan 17 poin dari Persib Bandung di peringkat pertama.
TRIBUNTORAJA.COM - Hasil kurang bagus dialami oleh PSM Makassar jelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2024/2025.
Juku Eja belum mampu naik ke empat besar klasemen dan bersaing memperebutkan gelar juara.
PSM Makassar kini bertengger di peringkat tujuh dengan poin 40.
PSM hanya berselisih tiga poin dari Persija Jakarta yang berada di peringkat empat dan 17 poin dari Persib Bandung di peringkat pertama.
Anak asuh Bernardo Tavares menyisakan tujuh pertandingan sebelum mengakhiri Liga 1 musim ini.
Dari tujuh laga itu, empat di antaranya dimainkan di Stadion Gelora BJ Habibie, markas PSM Makassar.
Selain itu, sebagian besar calon lawan PSM Makassar di sisa laga ini adalah tim papan bawah.
Bahkan dua di antaranya berada di zona degradasi yakni, Semen Padang dan PSS Sleman.
Poin maksimal yang bisa diraih oleh PSM Makassar di sisa pertandingan adalah, 61.
Dengan kondisi saat ini, peluang PSM Makassar untuk menjuarai kompetisi ini sangat tipis.
Pasalnya, Persib Bandung yang berada di peringkat pertama saat ini, sudah mengoleksi 57 poin.
Pengamat sepak bola Makassar, Syamsuddin Umar mengatakan, PSM Makassar kehilangan gaya dengan cara bermain yang selama ini dimiliki. Pemain seperti berjalan sendiri-sendiri.
Pertama, saat melawan Persebaya, PSM Makassar mungkin berpikir Bajul Ijo akan menguasai lapangan tengah. Namun, ternyata Persebaya ubah taktik dengan bermain melebar.
Bisa dilihat gol dicetak Francisco Rivera berasal dari sektor kanan pertahanan PSM Makassar.
Berbeda dengan Laskar Pinisi yang biasa bermain melebar justru memainkan bola lebih banyak di lapangan tengah.
“Jadi senjata PSM Makassar yang dimanfaatkan. PSM Makassar memang menang di lapangan tengah, tapi mereka kebobolan dari pinggir,” katanya, Kamis (13/3/25).
Ia melanjutkan, anak asuh Bernardo Tavares kehilangan irama bermain. Kapan harus menyerang, kapan perlu bertahan.
Biasanya juga dua-tiga sentuhan sudah masuk ke pertahanan lawan. Namun, hal tersebut tak terlihat. True pass yang memberikan manfaat untuk mengancam gawang lawan tak ada.
“Ini saya lihat tidak ada. Mereka mainkan di situ saja, tapi tidak ada sasaran yang jelas,” tutur mantan Asisten Timnas Indonesia ini.
Dia menambahkan, manajemen pergantian waktu pemain juga tak jelas. Akan tetapi, paling mencolok yang kurang dari PSM Makassar adalah pressure.
Para pemain tak melakukan pressure secara bersamaan.
“Selama ini PSM Makassar kalau pressure tidak memberi kesempatan lawan membalikkan (serangan),” terangnya.
Terakhir, ia melihat mental pemain hilang dan tak punya motivasi.
Pelatih yang bawa PSM Makassar juara Ligina 1999/2000 ini pun meminta, tim untuk berbenah untuk menatap pertandingan selanjutnya.
“Semoga bisa diperbaiki semuanya,” pungkas Syamsuddin Umar.
Duet Nermin-Balotelli Kurang Efektif
PSM Makassar memainkan formasi berbeda di dua pertandingan terakhir.
Dua striker asing dimiliki, Nermin Haljeta dan Balotelli dimainkan bersama. Namun, keduanya terlihat sulit bekerja sama untuk membongkar pertahanan lawan.
Dampaknya hasil kurang bagus didapatkan PSM Makassar, kalah 0-1 dari Persebaya Surabaya dan imbang 2-2 melawan Persik Kediri.
Di laga melawan Persebaya, PSM Makassar turun dengan formasi 4-5-1. Ujung tombak serangan dipercayakan kepada Balotelli.
Lalu Nermin Haljeta digeser bermain melebar sebagai penyerang sayap kiri.
Akan tetapi, keduanya tak mampu membongkar rapatnya pertahanan Persebaya.
Kemudian saat menantang Persik, Juku Eja bermain dengan formasi 4-4-2 dan 4-4-1-1.
Di awal pertandingan, Nermin Haljeta dan Balotelli ditandemkan sebagai juru gedor.
Nermin Haljeta bertugas untuk menarik lini belakang Macan Putih, sehingga Balotelli memiliki ruang
Di pertengahan pertandingan, bomber asal Slovenia ini menjadi second striker. Ia berdiri di belakang Balotelli untuk mengalirkan umpan. Sayang, duet striker asing ini tak terlalu padu.
Justru Nermin Haljeta efektif ketika Balotelli ditarik keluar. Penyerang berusia 27 tahun ini lebih leluasa dalam bergerak di dalam kotak penalti.
Alhasil, Nermin Haljeta bisa menciptakan assist kepada Abdul Rahman di menit 90+4 untuk menyelamatkan PSM Makassar dari kekalahan.
Gol Abdul Rahman itu memaksa pertandingan PSM Makassar vs Persik berakhir dengan skor 2-2.(kaswadi)
| Tak Peduli Isu Negatif PSM Makassar, Ini Alasan Tomas Trucha Terima Tawaran Jadi Pelatih Juku Eja |
|
|---|
| Profil Tomas Trucha, Pelatih Baru PSM Makassar dengan Segudang Pengalaman di Afrika |
|
|---|
| Tomas Trucha Mengaku Suka Pemain Muda, Terima Tantangan Bawa PSM ke Posisi Lima Besar |
|
|---|
| Mendarat di Maros, Pelatih Baru PSM Makassar Tomas Trucha Langsung ke Gowa |
|
|---|
| PSM Makassar Segera Ungkap Pelatih Baru Pengganti Bernardo Tavares |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/cvdsfreggr4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.