Pilgub Jakarta 2024

RK-Suswono Batal Gugat Hasil Pilgub Jakarta karena Pram-Rano Bukan Ancaman Bagi Prabowo

Selain itu, Burhanuddin Muhtadi mengatakan Pramono Anung dianggap sebagai figur

Editor: Imam Wahyudi
tribunnews
Rano Karno alias bang Doel dan Pramono Anung berpelukan dengan Ridwan Kamil (RK), Jumat (13/12/2024) 

TRIBUNTORAJA.COM - Calon Gubernur Jakarta Nomor urut 1, Ridwan Kamil telah mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih Pilgub Jakarta 2024-2029. 

Padahal, sebelumnya Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Suswono akan menggugat hasil Pilgub Jakarta.

"Walaupun materi gugatan ke MK sudah siap, namun setelah musyawarah bersama dan masukan tokoh-tokoh, para ahli dan tentu pimpinan-pimpinan kami dan demi pembelajaran demokrasi yang damai, kondusif dan simpati kami kepada warga Jakarta yang sudah lelah dengan rentetan pemilu yang panjang, akhirnya pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) memutuskan menerima hasil Pilkada Jakarta yang sudah ditetapkan KPUD," kata Ridwan Kamil saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/12/2024). 

Lalu apa alasan di balik batalnya rencana gugat Pilgub Jakarta 2024 ke MK?

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dikutip dari akun Youtube Kompas TV, Jumat (13/12/2024), mengatakan pengalaman selama ini, mudah sekali buat kepala daerah atau presiden terpilih untuk bisa mendapatkan dukungan politik di parlemen karena umumnya partai politik Indonesia bersifat kartel.

"Jadi meskipun tidak ikut iuran dalam proses pemenangan tetapi setelah mereka mendapatkan  kekuasaan, kepala daerah yang terpilih itu biasanya partai-partai akan mendukung kepala daerah yang menang persis seperti zaman Anies Baswedan," sambungnya.

Selain itu, Burhanuddin Muhtadi mengatakan Pramono Anung dianggap sebagai figur yang mudah diterima oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.

"Dia (Pramono) dianggap bukan figur yang mengancam," kata Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan Pramono yang berstatus kader PDI Perjuangan yang menjadi partai oposisi tetapi relatif mudah diterima oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ia menuturkan hubungan Pramono Anung dengan Presiden Prabowo Subianto tidak bemasalah.

Bahkan, kata Burhanuddin, bila hubungan PDI Perjuangan dengan Prabowo Subianto menegangkan, hubungan Pramono Anung dengan Prabowo Subianto diyakini tetap baik.

"Itu yang menjelaskan mengapa Pak Prabowo yang menyarankan agar Ridwan Kamil tidak mengajukan gugatan ke MK karena memang Pak Prabowo tidak menganggap Pak Pramono sebagai ancaman tapi murni melihat Pak Pramono sebagai figur yang bukan ancaman," ujarnya.

Pertimbangan lain, kata Burhanuddin, tim hukum RIDO tidak cukup cakap menyiapkan materi gugatan. 

"Itu belum sempat masuk dalam proses penghitungan dan kalaupun toh 19 suara itu dipersoalkan itu tidak akan membatalkan kemenangan Pramono  yaitu 50 persen plus 2925 suara," katanya.

Termasuk, lanjut Burhanuddin, argumen kubu RIDO yakni undangan memilih tidak sampai ke pemilih.

Menurut Burhanuddin, hal tersebut tidak meyakinkan. 

Pasalnya, bukan saja pendukung RIDO yang dirugikan tetapi juga pendukung Pramono Anung.

"Jadi alasan ini saya kira yang juga membantu menjelaskan mengapa akhirnya RIDO tidak mengajukan gugatan ke MK. Pasangan RIDO akhirnya ridho, Pramono menang itu yang menjelaskan selain faktor politik yang tadi saya sampaikan," jelasnya.

Penjelasan Golkar

Diberitakan sebelumnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, batal menggugat hasil Pilgub Jakarta 2024.

Pilgub Jakarta dimenangkan pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Karno.

Di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono diusung Koalisi Indonesia Maju sedangkan Pramono-Rano diusung PDIP.

Sementara paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana maju melalui jalur indepen.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham mengungkap alasan Ridwan Kamil (RK)-Suswono tidak menggugat hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Idrus Marham mengatakan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur atau Pilgub Jakarta yang telah memenangkan Pramono Anung-Rano Karno adalah realitas politik yang harus diterima.

 Dia juga menyinggung arahan Presiden RI Prabowo Subianto soal membangun Indonesia secara kekeluargaan.

"Ini suatu realitas politik yang harus kita terima. Tetapi menerimanya tetap berdasarkan suatu prinsip Golkar dan arahan Prabowo adalah untuk membangun Indonesia kita berbasis azas kebangsaan, kekeluargaan, kebersamaan," kata Idrus saat ditemui di sela-sela puncak perayaan HUT Golkar ke-60 di SICC, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (12/12/2024).

Ia menyinggung partai Golkar yang setiap langkah politiknya banyak mengalah untuk kepentingan koalisi Indonesia maju (KIM). 

Sikap itu diambil untuk menjaga kebersamaan dalam membangun bangsa.

Idrus pun menyinggung aturan UU Pilkada yang menyatakan suatu provinsi yang jumlah pemilihnya 6 sampai 12 juta bisa menggugat ke MK.

 Asalkan, selisih perbedaan suaranya tidak lebih dari 1 persen.

"Ternyata ini kan selisihnya berapa hampir 10 persen," jelasnya.

Lebih lanjut, Idrus menegaskan partai Golkar adalah partai yang taat dengan azas terhadap aturan yang berlaku.

Dia pun memilih patuh dengan keputusan yang telah diketok KPU Jakarta.

 "Partai Golkar yang dari awal menyatakan kita ini taat azas, negara kita negara hukum tidak boleh kita ambil langkah yang menabrak hukum. Kita ikuti hukum meskipun secara politik praktis itu mungkin merugikan kita," ujarnya.

Diketahui hasil rekapitulasi suara KPU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menunjukkan pasangan Pramono-Rano memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07 persen, mengungguli pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang meraih 1.718.160 suara atau 39,40 persen. 

Sementara itu, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya memperoleh 459.230 suara atau 10,53 persen.

Dengan perolehan suara tersebut, Pilkada Jakarta hanya berlangsung satu putaran.

 Hal ini sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta, pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50 persen suara langsung ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Dinilai Lebih Enjoy dengan Pramono Anung, Analisis Pengamat 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved