Akan Dipulangkan ke Negaranya, Terpidana Mati Kasus Heroin: Terima Kasih Sudah Diajar Membatik

Sambiyo mengatakan setelah dipulangkan ke negaranya, Mary Jane tetap akan menjalani hukuman pidana namun mengikuti Undang-undang

Editor: Imam Wahyudi
kompas.com
Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane 

Pada 20 November 2024, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyebut bahwa Mary Jane akan kembali ke Filipina.  

Marcos Jr mengatakan, Mary Jane akan diserahkan ke Filipina setelah dilakukan negosiasi bertahun-tahun dengan Indonesia.

Bahkan, Marcos Jr menyebut upaya pemulangan Mary Jane sebagai “perjalanan yang panjang dan sulit”. 

“Setelah lebih dari satu dekade melakukan diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusi matinya. Cukup lama untuk mencapai kesepakatan dan akhirnya (kami akan) membawanya kembali ke Filipina,” kata Marcos Jr.

Tujuh Pesan

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta, Evi Loliancy, mengatakan terpidana Mary Jane sudah mengetahui soal kabar dirinya akan dipulangkan ke negaranya.

"Kemarin, Mary Jane sudah mengetahui soal berita  pemulangannya. Untuk saat ini, kondisinya sangat baik  dan tetap berkegiatan di Lapas. Mary Jane mengaku sangat senang akan kabar tersebut," ujar Evi.

Atas kabar pemulangannya tersebut, kata Evi, terpidana Mary Jane pun menitipkan pesan yang disampaikan secara langsung kepadanya pada pagi ini. 

Berikut isi pesan dari Mary Jane Veloso: 

1. Mengucap Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya dimana saya (Mary Jane Veloso) sudah menunggu berita ini sejak lama (selama kurang lebih 15 tahun).

2. Sangat berbahagia mendengar ada kesempatan yang terbuka atas harapan untuk bisa pulang dan berkumpul keluarga.

3. Mengucap syukur dan terima kasih kepada semua orang yang terus berusaha agar saya (Mary Jane Veloso) bisa kembali ke negaranya serta berkumpul kembali dengan keluarga.

4. Mengucap terima kasih kepada presiden Filipina dan presiden Indonesia serta Menko Kumham dan Imipas yang sudah dipakai Tuhan untuk menjadi perantara doa doanya saya (Mary Jane Veloso) untuk bisa kembali ke negaranya dan berkumpul kembali dengan keluarganya.

5. Juga mengucap terima kasih terhadap kedutaan Filipina yang selama menjalani pidana yang selalu ada dan selalu membantu saya (Mary Jane Veloso). 

6. Mengucap terima kasih kepada keluarga besar Lapas Perempuan Yogyakarta yang selama menjalani masa pidana telah memfasilitasi saya dalam menjalani pembinaan kepribadian dan kemandirian seperti beribadah rutin, membatik, shibori, melukis sehingga saya dapat memiliki keterampilan tersebut . Dimana hasil dari pembinaan kemandirian tersebut saya mendapatkan premi yang saya jadikan tabungan saya untuk keluarga saya di Filipina.

7. Saya (Mary Jane Veloso) mengucapkan terima kasih kepada Romo Kieser pendamping kerohanian saya selama ini mendampingi dan menguatkan saya selama menjalani masa pidana. (Tribun Network/gin/wly)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved