Tim Forensik Temukan 25 Luka pada Jenazah Liam Payne dalam Otopsi

Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk menentukan apakah ada alkohol atau obat-obatan dalam tubuh Payne pada saat kejadian.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Gareth Cattermole/MTV EMAs 2017/Getty Images
Liam Payne saat pengambilan gambar di MTV EMAs di London, Inggris, pada 12 November 2017 lalu. Mantan personil One Direction itu meninggal dunia Rabu (16/10/2024) di usia 31 tahun. (via rollingstone) 

TRIBUNTORAJA.COM – Kantor Kejaksaan Nasional Argentina telah mengumumkan hasil autopsi atas jenazah Liam Payne, penyanyi yang meninggal dunia pada Rabu (16/10/2024).

Mantan anggota boyband One Direction itu dilaporkan meninggal setelah terjatuh dari balkon hotel di Argentina.

Layanan medis darurat Buenos Aires, Sistema de Atencio Medica de Emergencia, memberikan pernyataan kepada Telemundo, jaringan televisi berbahasa Spanyol di Amerika Serikat, mengenai insiden tersebut.

 

 

“Liam James Payne, musisi asal Inggris, komposer, dan mantan anggota One Direction, meninggal dunia hari ini setelah jatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Palermo,” demikian pernyataan tersebut, seperti dilaporkan Today pada Jumat (18/10/2024).

Pada sore hari kejadian, Kepolisian dari Kantor Polisi 14B menerima panggilan darurat 911 terkait seorang pria yang bersikap agresif, diduga berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

 

Baca juga: Lima Lagu Terbaik Liam Payne, Warisan Musik yang Tak Terlupakan

 

Pihak kejaksaan menyatakan bahwa panggilan tersebut tidak menyebutkan nama Payne secara spesifik.

Dalam pernyataan lain dari Kementerian Keamanan Buenos Aires kepada Associated Press, mereka mengungkapkan bahwa Payne "melompat dari balkon kamarnya."

Tim medis di lokasi menyebut bahwa Payne mengalami cedera serius dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

 

Baca juga: Keluarga Liam Payne Berbicara Soal Kematian Tragis Sang Musisi

 

Hasil Autopsi Liam Payne

Dilaporkan oleh Today, Kantor Kejaksaan Nasional Argentina merilis hasil autopsi Payne yang menyebut penyebab kematian adalah "politrauma dengan pendarahan internal dan eksternal."

Namun, pihak kejaksaan menyatakan bahwa penyebab pasti kematian Payne masih belum dapat dipastikan.

Setelah kematian Payne, sejumlah barang bukti disita dari kamar hotelnya, termasuk zat yang diduga menunjukkan konsumsi alkohol dan obat-obatan.

Payne sebelumnya dikenal terbuka tentang perjuangannya melawan kecanduan.

 

Baca juga: Liam Payne Ternyata Pernah Mengalami Masalah Kesehatan Mental Saat Masih di One Direction

 

Cedera yang Dialami Liam Payne

Autopsi mengungkapkan bahwa Payne mengalami 25 cedera serius, yang dianggap konsisten dengan luka akibat jatuh dari ketinggian.

Di antaranya, cedera pada otak dan tengkorak yang dinilai cukup parah untuk menyebabkan kematian.

Selain itu, pendarahan internal dan eksternal yang ditemukan di tengkorak, dada, perut, dan anggota tubuh Payne juga turut menyebabkan kematian, menurut laporan kejaksaan.

 

Baca juga: Personil One Direction Berduka Untuk Liam Payne: Kami Terpukul

 

Hasil penyelidikan forensik menunjukkan Payne sendirian saat jatuh, kemungkinan dalam keadaan terpengaruh zat tertentu.

Analisis forensik pada tangan Payne tidak menemukan cedera defensif, mengindikasikan bahwa cedera yang dialaminya terjadi secara bersamaan dan tidak melibatkan pihak lain.

Posisi tubuh Payne saat ditemukan juga menunjukkan bahwa ia mungkin tidak dalam posisi untuk melindungi diri, kemungkinan berada dalam kondisi setengah sadar atau tidak sadar sama sekali saat jatuh.

Penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk menentukan apakah ada alkohol atau obat-obatan dalam tubuh Payne pada saat kejadian.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved