Pilgub Sulsel 2024

Kecewa, Mantan Pangdam XIV Hasanuddin: Saya Ini Solusi untuk Sulsel, Tapi Parpolnya Lucu

Mereka yang gagal menjadi konstestan, antara lain Mayjen TNI Purnawirawan Andi Muhammad Mappanyukki, Ilham Arief Sirajuddin, dan Andi Iwan Darmawan Ar

Editor: Imam Wahyudi
ist
Mayjen TNI Purnawirawan Andi Muhammad Mappanyukki 

TRIBUNTORAJA.COM - Pilgub Sulsel 2024 hanya diikuti dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur.

Yaitu Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi melawan Danny Pomanto-Azhar Arsyad.

Beberapa bakal calon lainnya harus mengubur mimpinya untuk menjadi Gubernur Sulsel 2024-2029.

Sebab, mereka tak mendapat dukungan parpol untuk bertarung di pemilihan gubernur lima tahun sekali itu.

Mereka yang gagal menjadi konstestan, antara lain Mayjen TNI Purnawirawan Andi Muhammad Mappanyukki, Ilham Arief Sirajuddin, dan Andi Iwan Darmawan Aras.

Ketiganya tentu sangat kecewa.

Bahkan, Mayjen TNI Purnawirawan Andi Muhammad Mappanyukki hingga kini masih menyimpan rasa kecewanya terhadap sikap partai politik.

Andi Muhammad yang tak mendapat dukungan dari satu pun parpol, mengaku jika dia dan pendukungnya masih kecewa dengan cara penjaringan parpol.

"Sebenarnya masih agak kecewa ini pendukung saya bahwa saya ini merupakan solusi di Sulsel tapi itu biarlah karena proses politik sudah berjalan, banyak juga mayarakat yang kecewa kepada parpol," katanya saat dihubungi Tribun, Rabu (4/9/2024).

Menurutnya, parpol diberikan kewenangan oleh Undang-undang untuk merekrut bakal calon pemimpin sesuai mekanisme yang berlaku.

 "Cara merekrut itukan saya kira parpol tahu, harus mengikuti prosedurnya, tapi lucu bahwa kita ikut mendaftar dan ikut fit and proper test disalah satu parpol, tapi orang yang diberikan rekomendasi itu tidak mengikuti prosesnya," ungkapnya.

Secara logika, kata pria yang dikenal dengan sebutan Panglimata itu, hal itu tentu di luar nalar dan tak menduga hal tersebut akan terjadi.

Hal itu diibaratkan seperti pendaftaran CPNS.

"Saya rasakan itu dan masyarakat harus tahu itu, ini ibaratkan kita itu tes pegawai negeri, sudah lengkap persyaratan kita," ujarnya.

"Tapi saat pengumuman nama kita tidak ada, melainkan nama orang yang tidak ikut tes namanya ada," tambahnya.

Ia pun mempertanyakan bagaimana sebenarnya struktur penjaringan disetiap partai politik.

"Partai politik itu arahnya bagaimana, bagaimana caranya merekrut kalau seperti itu? Persoalan kita sekarang ini, ada yang aneh dalam merekrut calon kepala daerah," jelasnya.(renaldi) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved