YESMa dan UKI Toraja Kerjasama Ciptakan Kampus Inklusif dan Anti Kekerasan Seksual
Melalui MoU itu, pihak Lenynda menargetkan UKI Toraja dapat menghadirkan pembelajaran inklusif di kampus melalui dosen-dosen yang ada.
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa) bersama Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) terus mengupayakan Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menjadi kabupaten yang inklusif.
Apalagi Ranperda Kabupaten Inklusif dan Perlindungan Disabilitas telah ditetapkan menjadi Perda pada 2023.
Terkini, YESMa bersama Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada Sabtu (20/7/2024), sekaligus menjalankan implementasi Program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Officer YESMa, Lenynda Tondok, mengatakan salah satu yang menjadi target yakni menciptakan sekolah-sekolah inklusif di Tana Toraja.
Sebagaimana diketahui, sejauh ini YESMa dan BaKTI melalui program Inklusi telah menggaet Pemda Tana Toraja berserta OPD, DPRD, forum media, dan kelompok konstituen, menjadi stakeholder, dan kini menargetkan menggaet sekolah-sekolah serta universitas.
Melalui MoU itu, pihak Lenynda menargetkan UKI Toraja dapat menghadirkan pembelajaran inklusif di kampus melalui dosen-dosen yang ada.
“Yang menjadi kendala dari sekolah inklusi itu adalah kurangnya guru pendamping khusus. Jadi kami mendorong UKI Toraja yang akan difasilitasi nanti oleh YESMa, BaKTI, dan juga Komisi Nasional Disabilitas, untuk mendorong ada satu prodi khususuntuk guru pembimbing khusus,” ujar Lenynda usai acara ‘Penguatan Kapasitas Forum Media’ di Torajan Cofee Cafe, Kota Makale, Senin (29/7/24).
“Dengan harapan akan ada guru-guru pembimbing khusus di sekolah-sekolah yang mereka sudah paham, mengerti, bagaimana sih pembelajaran inklusif itu,” tambahnya.
Selain itu, MoU ini juga berusaha mensinergikan pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di kampus, utamanya UKI Toraja.
UKI Toraja memang telah memilikin Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS), sehingga perlu diperkuat dengan kehadiran MoU tersebut kata Lenynda.
“Dan kemudian kami juga berkolaborasi dengan pihak kampus terkait pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di kampus,” beber Lenynda.
“UKI Toraja sudah punya Satgas PPKS dan sudah bekerja. Dan sekarang ini, kita akan bersinergi supaya baik pencegahan maupun penanganan itu secara komprehensif dengan UKI Toraja,” jelasnya.
UKI Toraja sebagai Lembaga pendidikan tinggi memiliki visi berkarakter melayani dan menjadi berkat bagi semua.
Hal tersebut kemudian mewajibkan UKI Toraja untuk membangun lingkungan belajar yang nyaman bagi semua, termasuk kelompok rentan tanpa diskriminasi.(*)
Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa)
Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI)
UKI Toraja
FKIP UKI Toraja Tambah 124 Lulusan, Ini Sejarah Kampus Kebanggaan Sang Torayan |
![]() |
---|
Pernikahan Anak di Tana Toraja Jadi Sorotan, YESMa Dorong Media Suarakan Lewat Berita |
![]() |
---|
Dua Chef Ajarkan Mahasiswa UKI Toraja Cara Buat Bakery Bernilai Jual |
![]() |
---|
Mahasiswa UKI Toraja Raih 5 Penghargaan dari CHAMPLISH 2025 |
![]() |
---|
PMKRI Toraja Undang Rektor UKI Jadi Pembicara di Acara Pelantikan Pengurus Periode 2025-2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.