Kamala Harris Maju Gantikan Joe Biden di Pilpres AS 2024, Ini Daftar Konglomerat Pendukungnya
Beberapa tokoh penting di dunia finansial dan konglomerat turut memberikan dukungan untuk kampanye Kamala Harris.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Setelah Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden AS 2024, Wakil Presiden Kamala Harris segera mendapatkan dukungan finansial untuk kampanyenya.
Dana-dana ini akan menjadi modal utama bagi Harris dalam pencalonannya sebagai calon presiden baru dari Partai Demokrat.
Menurut laporan CNBC International pada Senin (22/7/2024), dalam waktu lima jam setelah pengumuman Biden, Harris telah menerima sumbangan sebesar sekitar 27,5 juta dolar AS, setara dengan Rp 446,18 miliar (dengan kurs Rp 16.225 per dolar AS), melalui platform pengumpulan dana ActBlue.
Tak lama kemudian, total sumbangan yang diterima Harris meningkat menjadi 45 juta dolar AS, atau Rp 730,12 miliar.
Sementara itu, tim kampanye Biden juga telah mengajukan permohonan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal AS untuk mengganti nama kampanyenya menjadi "Harris Jadi Presiden."
“Saya telah menerima lebih dari 200 pesan SMS, telepon, dan email dari para pendukung di seluruh AS yang menyatakan keinginan mereka untuk menyumbang setelah pengunduran diri Biden,” Jon Henes, ketua keuangan nasional untuk Harris, dilansir dari CNBC International.
Baca juga: Sosok Kamala Harris, Wapres Petahana yang Bakal Gantikan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat 2024
Beberapa tokoh penting di dunia finansial dan konglomerat turut memberikan dukungan untuk kampanye Kamala Harris.
Salah satunya adalah Marc Lasry, CEO Avenue Capital Group yang memiliki kekayaan mencapai 1,9 miliar dolar AS (Rp 30,82 triliun).
Lasry sebelumnya juga membantu mengumpulkan dana untuk Harris saat ia mencalonkan diri di pemilihan pendahuluan Partai Demokrat 2020, meskipun dana tersebut akhirnya disalurkan untuk kampanye Biden.
Baca juga: Siap Jadi Calon Presiden AS, Kamala Harris: Saya Akan Lakukan Apapun untuk Kalahkan Trump
Pemodal ventura Reid Hoffman, yang memiliki kekayaan 2,5 miliar dolar AS (Rp 40,56 triliun), juga berencana menyumbang lebih banyak untuk Harris dibandingkan saat mendukung Biden pada Pilpres 2024.
Hoffman telah memberikan sumbangan sekitar US$ 10 juta (Rp 162,25 miliar) untuk kampanye Biden sebelumnya.
Selain itu, Harris kemungkinan dapat memanfaatkan dana kampanye Biden yang sudah terkumpul sekitar 96 juta dolar AS, setara dengan Rp 1,55 triliun.
Baca juga: Pujian Barack Obama untuk Joe Biden: Tidak Ingin Trump Kembali ke Gedung Putih
Namun, ada pendapat bahwa Harris harus secara resmi dinyatakan sebagai calon presiden Partai Demokrat sebelum dapat menggunakan dana tersebut.
“Konsensus di kalangan donatur yang saya ajak bicara adalah bahwa Kamala Harris dapat menggunakan dana tersebut,” ujar Anna Massoglia, manajer investigasi di OpenSecrets.
Jika Harris benar dapat menggunakan dana kampanye Biden, total sumbangan yang dikumpulkan untuk kampanyenya akan mencapai sekitar 141 juta dolar AS, atau Rp 2,28 triliun.
(*)
Harga Bitcoin Tembus Rp1,99 Miliar, Tembus All Time High |
![]() |
---|
Apple Harus Bayar Rp18 Triliun Akibat Tarif Trump, Tim Cook: Beban! |
![]() |
---|
Thailand dan Kamboja Sepakat Bahas Gencatan Senjata di Malaysia |
![]() |
---|
Istana Tegaskan Data Pribadi Warga Indonesia Tak Akan Dikelola AS |
![]() |
---|
Airlangga Pastikan Negosiasi Tarif Impor dengan AS Berlanjut, Indonesia Ajukan Komitmen Rp547 T |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.