Euro 2024
Generasi Baru Spanyol Pemecah Rekor
Antara tahun 2008 dan 2012, Spanyol pernah mendominasi sepak bola internasional, memenangi Euro pada tahun-tahun tersebut dan Piala Dunia 2010.
Itu menandai berakhirnya sebuah era menyusul pensiunnya Jordi Alba dan Sergio Busquets dari tim nasional, dua tokoh yang telah membawa La Roja ke puncak kejayaan dan menjadi bagian dari generasi emas Spanyol.
Pergantian manajer dari Luis Enrique dipecat sebagai pelatih dan digantikan oleh Luis de la Fuente, seseorang yang pernah melatih tim muda Spanyol tetapi belum pernah melatih tim senior internasional.
De la Fuente telah memenangkan Kejuaraan Eropa bersama tim Spanyol U-19 dan U-21, yang berarti ia tahu banyak tentang cara membina prospek muda dan berbakat di kancah nasional.
Inilah yang dilakukannya bersama tim di Kejuaraan Eropa 2024 di Jerman, di mana Spanyol dinobatkan sebagai juara untuk keempat kalinya, mengalahkan Inggris 2-1 di final.
Meski minim pengalaman, gagal memberi kesan dan hanya dengan persentase kemenangan kurang dari 35, De la Fuente tahu apa yang perlu dia lakukan.
Ia mengenal tim muda Spanyol dan para pemainnya luar dalam — Unai Simon, Rodri, dan Mikel Merino semuanya adalah bagian dari skuad Spanyol yang memenangkan Kejuaraan Eropa U-19 di bawah bimbingannya.
Pada tahun 2019, Dani Olmo, Mikel Oyarzabal, dan Fabian Ruiz semuanya adalah bagian dari tim yang memenangkan Kejuaraan Eropa U-21. Ia bahkan pernah melatih Ferran Torres, Pedri, dan Marc Cucurella di tingkat junior.
Di antara semua nama tersebut, satu nama yang paling menonjol selama Euro 2024 adalah bintang muda Lamine Yamal.
Namun, ia bukan satu-satunya yang menjadi tolok ukur bagi pemain muda di tim senior Spanyol. Ada Nico Williams, pemain sayap Athletic Bilbao, dan Mikel Oyarzabal yang serba bisa, yang mencetak gol penentu di final Euro pada hari Minggu.
Tentu saja, Oyarazabal, 27 tahun, adalah pemain paling senior di antara ketiga bintang muda tersebut, tetapi jika ada sesuatu yang telah menggambarkan juara tim yang pernah dibentuk Spanyol ini, itu adalah kehadiran Yamal dan Williams di sayap.
Selama final melawan Inggris pada hari Minggu, duo tersebut sekali lagi menjadi kekuatan dominan.
Beberapa hari yang lalu, Yamal, yang berusia 16 tahun, menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Euro saat ia mencetak gol ke gawang Prancis di semifinal.
Meskipun ia tidak dapat mencetak gol di final melawan Inggris, Yamal dan Williams bekerja sama untuk memberi Spanyol keunggulan luar biasa di awal babak kedua.
Cedera yang dialami Rodri menyebabkan ia harus digantikan sebelum babak kedua dimulai, dengan Martin Zubimendi masuk.
Mungkin saja, Inggris saat itu berpikir bahwa mereka masih punya peluang, tetapi kenyataannya adalah bahwa pasukan Gareth Southgate tidak memiliki niat menyerang seperti yang ditunjukkan Spanyol.
Gara-gara Timnasnya Kalah di Final Euro 2024, Jutaan Warga Inggris Diizinkan Datang Terlambat |
![]() |
---|
Lamine Yamal Pecahkan Rekor Usia Pele usai Tampil di Final Euro 2024 |
![]() |
---|
Spanyol Tekuk Inggris 2-1 di Final Euro 2024, Harry Kane dan Jude Bellingham Kecewa |
![]() |
---|
6 Pemain Ini Masuk Top Skor Euro 2024, Nasib Apes Harry Kane |
![]() |
---|
Spanyol Sandingkan Trofi Euro 2024 dan Wimbledon 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.