Alat Berat PU Bersihkan Sisa Material Longsor Simbuang Usai Viral Ibu Hamil Melahirkan di Jalanan
Excavator berukuran besar ini beroperasi usai Dinas PUTR Tana Toraja berkoordinasi dengan Dinas PU Sulsel.
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor di Kecamatan Simbuang, Tana Toraja, Senin (13/5/2024).
Material longsor tersebut menutup jalan di Lembang Makkodo hampir sebulan.
Di mana jalanan ini merupakan jalan provinsi penghubung Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Kepala Dinas PUTR Tana Toraja, Jacob Tipa, mengatakan alat berat yang diturunkan jenis excavator.
Excavator berukuran besar ini beroperasi usai Dinas PUTR Tana Toraja berkoordinasi dengan Dinas PU Sulsel.
Menurut Jacob Tipa, koordinasi dilakukan dikarenakan jalanan yang terturup material longsor merupakan jalan provinsi.
“Sudah ada alat berat excavator dari PU Provinsi Sulsel. Karena jalan tersebut adalah jalan provinsi, dan kami koordinasi kepada Dinas PU Provinsi Sulsel,” ujar Jacob Tipa saat dikonfirmasi Tribun Toraja, Senin (13/5/2024) siang.
Diberitakan sebelumnya, akses jalan yang tertutup material longsor memberikan dampak bagi masyarakat Simbuang, khususnya saat berobat.
Dalam sebulan terakhir ini, tercatat dua tragedi yang terjadi akibat akses jalan yang dibiarkan tertutup longsor.
Seorang ibu berinisial MA, warga Lembang Puangbembe Mesakada, Simbuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terpaksa melahirkan di jalanan.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Lembang Makkodo, Simbuang, Sabtu (11/5/2024).
Mirisnya lagi, bayi yang dilahirkan meninggal dunia.
Kejadian tersebut bermula saat MA akan melahirkan di Puskesmas Lekke', Simbuang, karena waktu melahirkan sudah dekat.
Namun, karena fasilitas dan kondisi yang tidak memadai di Puskesmas, maka sang pasien sedianya dirujuk ke salah satu rumah sakit di Makale.
Di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi pasien harus terhenti karena akses jalan masih tertutup longsor di Lembang Makkodo.
Keluarga lalu mencari kendaraan roda dua untuk membawa pasien menuju Makale.
Belum lama dalam perjalanan, rombongan harus menepi lagi karena MA sudah tak bisa menahan rasa sakit dan mengalami pendarahan cukup serius.
MA kemudian melahirkan bayinya di tepi jalan.
Karena dilahirkan di tepi jalan, bayi MA tak dapat diselamatkan.
Daniel Maraya, salah satu keluarga yang berada di lokasi, merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa kerabatnya itu.
“Saat digotong oleh masyarakat kembali ke Puskesmas, saya menangis melihat perjuangan ibu ini,” katanya.
“Andai jalan mulus, mungkin ini tidak terjadi. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ucapnya, Minggu (12/5).
Pasien digotong
Selain itu pada Jumat (19/4) lalu, seorang warga Simbuang ditandu berkilo-kilo meter akibat akses jalan yang tidak bisa dilalui ambulance karena masih tertutup longsor.
Warga berinisial MR (69) terpaksa ditandu warga sejauh 80 kilometer agar menjangkau akses yang bisa dilalui kendaraan untuk kemudian membawanya ke RSUD Lakipadada, Makale, Tana Toraja.

MR menderita suatu penyakit yang membuatnya harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Diketahui jarak dari Kecamatan Simbuang menuju ke RS Lakipada Kota Makale sejauh 80 kilometer atau dapat ditempuh kendaraan selama 3 jam. (*)
Dinas PU Sulsel
Excavator
Simbuang
Melahirkan di Tepi Jalan
tanah longsor
PUTR Tana Toraja
Jacob Tipa
alat berat
Gaji Guru Honorer di Kecamatan Simbuang-Mappak Tana Toraja Belum Dibayar Selama 8 Bulan |
![]() |
---|
Banjir Bandang dan Longsor Landa Pakistan, Tewaskan Lebih dari 300 Orang |
![]() |
---|
Longsor di Enrekang, Bus dari Makassar Telat 6 Jam Masuk Makale Toraja |
![]() |
---|
Longsor Tutup Jalan Poros Mappak Tana Toraja, Gereja Katolik Kondodewata Kerahkan Alat Berat |
![]() |
---|
Pemkab Toraja Utara Siap Aktifkan BLK Malakiri, Fokus Pelatihan Operator Alat Berat dan Pengelasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.